Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

<font face=verdana size=1>Profil</font><br />Batara Mampir di Budapest

Hampir dua dasawarsa meniti karier, Batara Sianturi kini menjadi pengendali Citi Hungaria. Bukan akhir cita-citanya.

19 November 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NOVEMBER 1987. Pemuda 27 tahun itu mulai memasuki semester akhir di St. John’s University, New York, Amerika. Dari tempat tinggalnya di apartemen Forest Hills, ia tengah berkonsentrasi penuh meraih gelar master of business administration. Sesekali, ia mencuri waktu membuat daftar riwayat hidup dan mengirimnya ke sejumlah perusahaan papan atas. ”Saya membuat 30-an lamaran,” kata Batara Sianturi mengenang kisah 20 tahun silam.

Kini pria kelahiran Jakarta pada 26 Juni 1960 itu sedang merengkuh masa-masa keemasannya. Akhir Oktober lalu, Otoritas Pengawas Keuangan Hungaria menyetujui penunjukannya sebagai Kepala Perwakilan sekaligus Ketua Dewan Direktur Citi di negara itu. Ia menyisihkan banyak kandidat lain dari Eropa dan Asia. Putra Dr Talas Sianturi ini menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi Country Manager Citigroup di sebuah negara.

Koleganya semasa di Citibank Jakarta yang kini menjadi Treasury Director Lippo Bank, Gottfried Tampubolon, mengatakan Batara memang pantas menduduki posisi itu. Ia menilai prestasi Batara merupakan hasil kerja keras dan semangat yang dicurahkannya selama ini. ”Kami sangat bangga,” kata Gweny Setiadi, Head of Reward and Loyalty Kartu Kredit Citibank, menambahkan.

Batara sebetulnya sudah sejak 2005 berada di Budapest, ibu kota Hungaria. Ketika itu, ia diangkat menjadi country business manager di negara yang menjadi jantung Eropa Timur ini, setelah menjadi Country Marketing Director Citibank di Jakarta. Kini ia sudah berada di puncak. ”Sebagai ekspatriat, tentu tantangannya lebih besar dan semangat untuk berhasil lebih kuat,” kata ayah tiga anak ini.

Dengan jabatan baru itu, ia kini bertanggung jawab penuh atas 23 kantor cabang dan mengelola aset tak kurang dari 597,8 miliar forint atau sekitar Rp 31,8 triliun. Setumpuk rencana telah ia siapkan untuk menggarap pasar yang tengah tumbuh pesat. ”Bagi saya, karier adalah sebuah perjalanan,” ujar suami Debbie Tampubolon ini

Semua ini bermula ketika Citibank New York menanggapi lamarannya. Di Intercontinental Hotel, Bob Thornton, Country Business Manager Citibank Indonesia saat itu, mewawancarainya. Ia pun dinyatakan lulus. Setelah menyabet gelar MBA, enam bulan kemudian secara resmi ia bergabung di Citigroup. Tugas pertamanya sebagai management associate untuk Citibank Indonesia.

Mulailah ia menapak karier di perusahaan keuangan terbesar di dunia itu lewat Global Consumer Banking, sayap bisnis Citi yang membesarkannya. Dengan moto ”fokuslah di hari ini”, Batara menunjukkan dedikasinya. Pada tahun-tahun awal, ia dipercaya menjadi auditor. Setapak demi setapak meninggi. Beberapa jabatan manajer dipercayakan kepadanya, seperti manajer operasi dan kepala kantor keuangan. Kultur korporasi internasional pun melekat. Ia selalu menjadi orang pertama yang tiba di kantor dan menjadi orang terakhir yang keluar dari kantor.

Pada 1995, demam Australia merambah Asia, termasuk Indonesia. Banyak orang datang ke Australia untuk berbisnis. Ada juga yang memburu ilmu. Berbarengan dengan itu, terjadilah lonjakan permintaan tempat tinggal di Sydney dan Perth. Untuk menggarap pasar baru tersebut, Citi menempatkan Batara di Negeri Kanguru itu sebagai general manager untuk property mortgage.

Setahun kemudian, dia ditarik kembali ke Tanah Air. Kariernya makin bersinar. Sikapnya yang luwes, baik terhadap bawahan, rekan, maupun atasan, menambah nilai lebih. Tapi, soal tugas, ia tetap bertindak tegas. ”Very good performance and very good motivator,” kata Gweny. Menurut bekas anak buahnya itu, Batara layak diganjar jabatan direktur pemasaran serta direktur penjualan dan distribusi, dua posisi yang dijabatnya secara bergantian pada awal 2000.

Tidak hanya di internal perusahaan. Para bankir Indonesia juga mengenalnya sebagai sosok yang berdedikasi tinggi. Komandan Consumer Banking Citibank Jakarta ini punya beragam inovasi di bisnis kartu kredit, yang tak jarang menjadi salah satu model baru di dunia perbankan. ”Sebagai consumer head, banyak yang telah dikerjakan,” kata Gottfried.

Hungaria akan menjadi tantangan baru bagi pemegang master untuk teknik kimia dari Stevens Institute of Technology di Hoboken, New Jersey, ini. Namun, kata pria yang fasih berbahasa Inggris dan Prancis ini, Hungaria bukanlah akhir dari cita-citanya.

Muchamad Nafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus