Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tubuh Nina Nur’aina, 43 tahun, berguncang keras. Tangannya tak berhenti mengusap mata dan menyeka wajahnya. Kamis pekan lalu, Nina mesti berpisah dengan mantan bosnya, Parno Isworo. Ia sampai harus dipeluk atau dipapah rekan sekerja agar tak jatuh dalam acara perpisahan di lantai tiga aula Gedung PLN Jalan Trunojoyo itu. Selama 10 tahun, Nina menjadi sekretaris Parno, Direktur Keuangan PLN.
Novita Ida Yanti, 38 tahun, juga tak kuasa menahan tangis karena ditinggalkan Direktur Utama PLN Eddie Widiono Suwondho. Sejak hari itu, ia tak bisa lagi melakukan rutinitas yang sudah satu dasawarsa ini mewarnai hidupnya sebagai sekretaris direksi. ”Biasanya jam 05.30 saya sudah mengingatkan bapak akan pakai baju apa dan akan bertemu dengan siapa,” kata Novita.
Rabu lalu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil telah mengakhiri masa jabatan Eddie dan Parno. Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, kata Menteri Sofyan, Eddie yang menjadi direktur utama sejak 2001 dan Parno yang menjadi direktur keuangan pada 1998 tak bisa dipilih lagi karena sudah dua kali terpilih.
Sebelum memberhentikan keduanya, Kementerian BUMN dalam tiga pekan terakhir sudah melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan direksi PLN. Hingga Kamis tengah malam, pertemuan terakhir dengan para calon anggota direksi PLN masih digelar di Lapangan Banteng, tempat Menteri Koordinator Perekonomian Boediono berkantor.
Selain Boediono dan Sofyan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga ikut melakukan wawancara terakhir dengan enam calon. Salah satunya adalah Fahmi Mochtar, General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Ia mendapat giliran pertama dalam pertemuan yang dimulai pukul 18.30 itu.
Fahmi disebut-sebut menjadi salah satu calon kuat pengganti Eddie. Bisa jadi sebuah pertanda, dalam acara perpisahan tadi, saat Eddie menyerahkan kunci magnetik ke Fahmi, kunci yang diikat jadi satu dengan kartu identitas pegawai Eddie tak mau terlepas dari ikatannya. Akhirnya Eddie menyerahkan kedua kartu itu ke Fahmi. Eddie memilih Fahmi karena ia yang termuda di jajaran direksi. ”Kalau memang dia yang terpilih, karyawan akan senang,” kata seorang karyawan.
Selain Fahmi, direksi lama yang ikut dipanggil adalah Herman Darnel Ibrahim, Direktur Transmisi dan Distribusi, dan Sunggu Anwar Aritonang, Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan. Herman yang keluar belakangan mengaku tak jadi diwawancarai. ”Fit and proper tidak dilanjutkan karena sudah malam,” katanya. Sunggu, kata sumber Tempo, akan pensiun, sehingga kemungkinannya kecil akan terpilih. Ketika dimintai konfirmasi di tempat terpisah, Sunggu hanya mengatakan ia sedang sakit kepala.
Orang di luar PLN yang malam itu dipanggil adalah Rudiantara. Wakil Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk ini disebut-sebut akan menduduki jabatan baru di PLN, yakni wakil direktur utama. Selain itu, Senior Vice President Internal Audit PT Indosat Tbk Atje M. Darjan akan mengisi posisi Parno. Namun, Atje menolak menjelaskan perihal pemanggilan dirinya. Rudi hanya membenarkan bahwa ia memang diminta mengikuti fit and proper test.
Tak hanya mengganti hampir seluruh direksi, Kementerian BUMN juga bakal merestrukturisasi organisasi PLN. Selain menambah pos wakil direktur utama, PLN juga bakal membagi PLN menjadi tiga wilayah, yakni Sumatera, Jawa-Bali, dan Indonesia Timur. Masing-masing wilayah itu akan dipimpin seorang direktur. ”PLN terlalu sentralistik. Kita ingin organisasi baru itu bisa merespons kebutuhan listrik di daerah,” kata Menteri Sofyan Djalil.
Hari ini, setelah dilaporkan ke Presiden, direksi baru PLN langsung diumumkan dan dilantik. Siapa pun nanti yang akan terpilih, kata sumber Tempo lain, posisi puncak di tubuh PLN sebaiknya diisi orang dalam, karena ia lebih mengetahui soal kelistrikan. Dengan begitu, ia akan lebih kuat menghadapi berbagai macam intervensi. Bagi masyarakat, tak jadi soal siapa pun yang jadi juragan PLN. Yang penting, lampu tak bolak-balik padam.
Grace S. Gandhi
Perkiraan Susunan Direksi PLN 2008-2013
Direktur Utama: Fahmi Mochtar Posisi Sekarang: GM PLN Distribusi Jakarta & Tangerang
Dir Wil Sumatera: Muljo Adji Posisi Sekarang: GM PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali
Wakil Dirut: Rudiantara Posisi Sekarang: Wakil Dirut PT Semen Gresik Tbk
Dir Wil Jawa & Bali: Murtaqi Syamsudin Posisi Sekarang: Deputi Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN
Direktur Keuangan: Atje M. Darjan Posisi Sekarang: Senior VP Internal Audit PT Indosat Tbk
Dir Wil Indonesia Timur: Ngurah Adnyana Posisi Sekarang: GM PLN Distribusi Bali
Direktur SDM: Supriadi Posisi Sekarang: Deputi Direktur Energi PLN
Direktur Perencanaan: Bambang Pratomo atau Herman Darnel
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo