Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

'Kos' di Binus

14 Juni 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

EMPAT menara Binus Square menjulang. Hampir kelar, tinggal tahap akhir, pengecatan di beberapa bagian. Di apartemen berlantai 17 inilah nantinya para mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Jakarta, akan tinggal. Hunian di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, ini diperkirakan bisa menampung 2.300 orang.

Kardus-kardus besar ditumpuk rapi di lobi pintu belakang ketika Tempo berkunjung ke sana, Senin pekan lalu. Isinya ranjang tempat tidur. Sebagian telah ditata rapi di kamar-kamar. Saat ini, kata General Operations Manager Binus Square Hall of Residence Erny Ho, 95 persen telah rampung. Rencananya, pertengahan Juni ini, pengelola apartemen mulai ngantor. ”Awal Agustus sudah bisa ditempati.”

Universitas Bina Nusantara memilih membangun sendiri hunian mahasiswa, di tengah serbuan apartemen swasta. Di dekat Binus Square, misalnya, tak sampai 200 meter, tengah dibangun Kemanggisan Residence. Ide pembangunannya, kata Erny, berawal dari usul orang tua mahasiswa. Mereka ingin anak mereka tinggal di tempat yang dikelola universitas. Alasannya, keamanan akan lebih terjamin ketimbang di rumah kos.

Akhirnya, manajemen mengakomodasi kepentingan mahasiswa yang berasal dari luar kota. Kebutuhannya besar. Saban tahun, perguruan tinggi ini merekrut 6.000 mahasiswa baru. Sekitar 35 persennya dari luar Jakarta. Saat ini total mahasiswa mencapai 24 ribu.

Binus Square menyediakan 1.544 kamar. Ruangan single berukuran 2,5 x 3 meter disewakan seharga Rp 1,5 juta per bulan. Ada juga kamar berkapasitas dua orang, berukuran 2,5 x 5 meter. Ruangan tipe ini dibanderol Rp 1,25 juta per orang sebulan atau Rp 2,5 juta sekamar per bulan. Mahasiswa diberi izin mengontrak selama setahun, yang bisa diperpanjang.

Toh, Erny menolak bila proyek hunian ini dikatakan komersial. ”Ini fasilitas lebih buat mahasiswa kami,” ia menegaskan. Binus juga memberikan semacam subsidi melalui berbagai program dan fasilitas. Ada program yang bersifat akademik dan non-akademik. Misalnya, menjelang ujian, akan ada sesi akademik tambahan materi. Atau sesi bahasa asing bagi yang membutuhkan. Tambahan bisa diberikan oleh dosen, yang rencananya juga tinggal di sana. Program ini free alias gratis.

Retno Sulistyowati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus