Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PTSL 2020, BPN Targetkan Sertifikasi 10 Juta Bidang Tanah

BPN menargetkan sertifikasi dalam Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) 2020 mencapai 10 juta bidang tanah.

26 Februari 2020 | 09.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga menunjukkan sertifikatnya saat penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Pengasih, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat 30 Januari 2020. Presiden menyerahkan 2.000 sertifikat tanah untuk masyarakat yang berasal dari seluruh DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta- Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menargetkan penyelesaian Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sertifikasi 10 juta bidang tanah pada tahun 2020.

"Tahun ini target kita adalah 10 juta, tahun ini kita juga cukup optimis bisa mencapai,"kata Sekjen Kementerian ATR/BPN Himawan Arief Sugoto di kantornya, Selasa 25 Februari 2020.

Himawan optimitis s bisa mencapai target tersebut, dikarenakan pada tahun lalu, pihaknya berhasil mendaftarkan 11,2 juta bidang tanah. Adapun target sertifikasi tanah yang dicanangkan adalah 9 juta bidang.

Tahun ini pun, program PTSL ditargetkan dapat mengadopsi pemutakhiran data digital. "Karena kita sudah mulai memikirkan langkah-langkah untuk reformasi digital, jadi data-data yang nanti dalam bentuk digital base," ucap Himawan.

Digitalisasi itu merupakan salah satu cara mencapai target 126 juta bidang tanah di seluruh Indonesia dapat tersertifikasi pada 2025. Sebab, sistem digital bisa memvalidasi data temuan di lapangan secara akurat, seperti memeriksa sinkronisasi sertifikat yang sudah ada, kemudian memeriksa lahan belum tersertifikat, selanjutnya melihat potensi tumpang tindih lahan yang biasanya menyebabkan sengketa. "Ini kita sebut data cleansing," tuturnya.

Tak hanya digitalisasi data, ATR/BPN saat ini sedang mempersiapkan elektronik layanan. Saat ini, kata Himawan, pihaknya sedang mengoptimalkan layanan Hak Tanggungan secara elektronik. "Kita juga membahas, bahwa kita ingin digitalisasi layanan, salah satu yang sudah kita lakukan adalah seperti hak tanggungan elektronik dan akan dimaksimalkan," kata

Dengan segudang program yang saat ini sedang dijalankan seperti PTSL, reformasi agraria, Bank Tanah, penangan sengketa lahan, dan percepatan tata ruang, BPN menilai sumber daya yang dimilikinya tidak mencukupi. Sehingga, ke depan akan melaksanakan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) terhadap beberapa proyek yang akan dijalankan. "KPBU ini sudah dibahas dan sudah ditunjuk oleh Bappennas dan konsultan menyusun revisi dan komisinya," tutur Himawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

EKO WAHYUDI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus