Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data LinkedIn, dari tahun ke tahun keterampilan yang berkaitan dengan teknologi memiliki pertumbuhan yang tinggi di antara usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Para UKM merekrut profesional yang memiliki keterampilan dan mampu mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan daya saing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada 10 keterampilan yang paling dicari di antaranya, creative content creation, analis data, visualisasi data, pembuat keputusan, interaksi manusia-komputer, pengembangan aplikasi mobile, media sosial, user experience design, UX research, dan web development.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari data juga terlihat bahwa ada minat belajar yang tinggi pada para karyawan UKM di Indonesia. Selain itu, dalam satu tahun terakhir, ada lebih banyak milenial dan Gen Z yang bergabung dengan perusahaan startup dibandingkan dengan perusahaan besar.
"Hal tersebut mencerminkan keinginan mereka untuk berkembang dan menemukan peluang baru. Mereka juga secara proaktif mengikuti akun-akun perusahaan untuk konten profesional di LinkedIn dan juga sangat terlibat dalam topik yang berkaitan dengan teknologi," ujar Olivier Legrand, Managing Director Asia-Pacific LinkedIn.
Sementara itu, UKM juga berupaya menarik tenaga kerja yang tepat, mereka berharap dapat memperoleh manfaat dari proses perekrutan yang lebih matang. Selain bersikap terbuka tentang aspirasi, serta membina hubungan yang tulus, mereka juga membagikan berbagai pembelajaran dan peluang yang tengah berkembang dan tersedia untuk para karyawan.
"Dengan hampir 60 juta UKM di Indonesia, menjadikan negara ini pasar yang kompetitif bagi para pemilik UKM untuk merekrut tenaga kerja yang tepat agar menjadi bagian dari tim mereka," lanjut Legrand.
Legrand juga membagikan kiat-kiat pada UKM untuk melakukan perekrutan. Pertama, pertimbangkan baik keterampilan keras dan halusyang dibutuhkan untuk bisnis. UKM dapat memanfaatkan platform yang tersedia saat ini untuk mencari keterampilan yang paling dibutuhkan sehingga dapat menciptakan inovasi baru di masa mendatang.
Selain itu, dalam proses perekrutan UKM perlu memperhatikan aspek lain seperti soft skill berupa kreativitas dan pemikiran kritis. Menurut Legrand, ini memungkinkan para tenaga kerja untuk menghadapi tantangan atau memanfaatkan peluang bagi bisnis mereka.
"Dengan mengomunikasikan pesan yang jelas di LinkedIn Jobs, pengusaha UKM dapat memanfaatkan platform untuk mencocokkan kebutuhan mereka akan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai," katanya.
Kedua, tampilkan dan tunjukkan budaya perusahaan serta tujuan bisnis. Karyawan UKM di Indonesia tertarik terhadap konten profesional. Hal tersebut terlihat dari data di mana 28 persen karyawan UKM di Indonesia mengikuti lebih banyak halaman LinkedIn perusahaan dibandingkan dengan yang bekerja di perusahaan besar.
Oleh karena itu, pengusaha UKM dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan mempublikasikan lowongan pekerjaan, unggahan, foto, video, dan artikel tentang bagaimana rasanya bekerja di perusahaan mereka. Mereka juga dapat menjelajahi fitur Open for Business dari LinkedIn yang memungkinkan pemilik bisnis untuk menampilkan layanan perusahaan di akun yang dimiliki sehingga memudahkan karyawan atau pelanggan di masa mendatang untuk menemukan informasi terkait perusahaan.
Ketiga, tawarkan peluang pembelajaran dan pengembangan. Karyawan UKM di Indonesia tertarik untuk belajar dan mengembangkan diri. Mereka mengembangkan "Big Data" sebagai keterampilan ke-10 yang paling banyak dikembangkan. Sementara karyawan perusahaan besar lebih banyak mengembangkan Manajemen Proyek dan Kerja Sama Tim.
"Pengusaha UKM didorong agar memasukkan program pembelajaran dan pengembangan untuk tim mereka. Hal-hal ini bisa didapatkan melalui kursus online singkat yang dapat dilakukan secara individu atau kelompok," ujar Legrand.