Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

7 Stimulus Ekonomi Prabowo saat Ramadan dan Lebaran 2025

Berbagai kebijakan stimulus ekonomi menjelang Ramadan hingga Lebaran 2025, mulai dari diskon tiket pesawat hingga pasar murah.

11 Maret 2025 | 14.25 WIB

Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kedua kanan), Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (ketiga kiri), investor asal Amerika Serikat Ray Dalio (kedua kiri) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (ketiga kanan) dalam acara pertemuan pengusaha di Istana Merdeka, Jakarta, 7 Maret 2025. Tempo/Imam Sukamto
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kedua kanan), Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (ketiga kiri), investor asal Amerika Serikat Ray Dalio (kedua kiri) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (ketiga kanan) dalam acara pertemuan pengusaha di Istana Merdeka, Jakarta, 7 Maret 2025. Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meluncurkan sejumlah kebijakan stimulus ekonomi selama Ramadan hingga Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi 2025. Sederet program stimulus ekonomi tersebut diyakini dapat mendorong daya beli masyarakat dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. “Dengan berbagai kebijakan ini, diharapkan perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan stabil serta masyarakat dapat menikmati perayaan Idul Fitri dengan lebih sejahtera,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui unggahan di akun Instagram @airlanggahartarto_official, Sabtu, 8 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, pemerintah akan terus memantau perkembangan aktivitas konsumsi individu dan peningkatan mobilitas masyarakat selama Hari Raya Nyepi dan Lebaran 2025 dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I 2025. Lantas, apa saja kebijakan stimulus ekonomi yang diluncurkan? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Optimalisasi Penyaluran Bansos

Pemerintah mengklaim akan memaksimalkan penyaluran bantuan sosial (bansos), seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan penyerapan gabah atau beras dari petani. Pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 150 triliun untuk pencairan PKH tahap pertama pada 2025. 

Pencairan PKH difokuskan melalui PT Pos Indonesia (Persero) dan Himpunan Bank Negara (Himbara). Tujuannya adalah untuk memastikan bansos tepat sasaran dan mendukung daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah. 

Selain itu, pemerintah juga menambah anggaran sebesar Rp 16,6 triliun kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk menyerap 3 ton beras hingga April 2025. Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras, memastikan ketersediaan cadangan pangan nasional, dan mendukung penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan. 

2. Diskon Harga Tiket Pesawat

Pemerintah juga turut memberikan potongan harga atau diskon terhadap tiket pesawat domestik kelas ekonomi melalui insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah sebesar 6 persen beserta kebijakan lainnya. Pemerintah pun memperkirakan penurunan harga tiket pesawat mencapai 13,2 persen hingga 14 persen yang berlaku pada 25 Maret hingga 7 April 2025. 

3. Diskon Tarif Jalan Tol

Untuk jalan tol, pemerintah memberikan diskon tarif sebesar 20 persen untuk perjalanan jarak jauh selama periode mudik Lebaran 2025. Upaya tersebut diharapkan dapat menekan biaya transportasi serta memperlancar arus distribusi barang dan jasa. 

4. Program Diskon Belanja

Menjelang Ramadan 2025, pemerintah turut menginisiasi program diskon belanja, seperti Program Friday Mubarak yang berlangsung sejak 28 Februari hingga 28 Maret 2025. Program yang dapat dimanfaatkan masyarakat di berbagai ritel yang tergabung dalam keanggotaan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tersebut diproyeksikan mencatatkan transaksi sebesar Rp 75 triliun hingga Rp 77 triliun. 

Tak hanya itu, pemerintah juga menghadirkan program Belanja di Indonesia Aja (Bina) Lebaran yang direncanakan pada 14-30 Maret 2025. Program Bina Lebaran akan digelar serentak di pusat perbelanjaan, mal, serta gerai anggota Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI). 

Program Bina Lebaran ditargetkan membukukan nilai transaksi hingga Rp 30 triliun. Kemudian, terdapat pula beberapa program lain, seperti Bazaar Ramadan dan Pasar Malam, serta Belanja Online Produk Lokal. 

5. Program Pariwisata Mudik Lebaran

Di sektor pariwisata, pemerintah berencana mengintegrasikan program mudik pariwisata dengan momen mudik Lebaran 2025. Program yang dimaksud di antaranya promosi destinasi wisata lokal, penyediaan paket wisata terjangkau, dan peningkatan fasilitas pariwisata di jalur-jalur mudik utama. 

6. Stabilisasi Harga Pangan

Pemerintah bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan akan berupaya menjaga stabilitas harga pangan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran 2025 dengan mengadakan operasi pasar murah secara masif. Pasar murah tersebut dilaksanakan di seluruh Indonesia melalui Pos Indonesia mulai 24 Februari hingga 29 Maret 2025. 

7. Pencairan THR ASN dan Karyawan Swasta

Pemerintah juga menargetkan pencairan tunjangan hari raya (THR) keagamaan bagi aparatur sipil negara (ASN), termasuk pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) paling cepat tiga minggu sebelum Lebaran 2025, dengan alokasi anggaran sekitar Rp 50 triliun. Sementara bagi pekerja di perusahaan swasta, pencairan diharapkan paling lambat satu minggu sebelum Idul Fitri.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus