Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Instrumen investasi saham tidak selalu dapat diprediksi dengan tepat. Meskipun telah memanfaatkan jasa analis, terkadang para investor meraih untung, tetapi di lain waktu justru buntung yang diterima. Apalagi jika orang-orang yang nekat menaruh uang di pasar saham tanpa dibekali ilmu. Maka dari itu, penting untuk memahami tips memilih saham jangka panjang supaya dapat bertahan.
Deretan Tips Memilih Saham Jangka Panjang
Investasi saham jangka panjang yang berhasil tidak sesederhana meletakkan uang di pasar saham. Berikut beberapa rekomendasi cara memilih investasi saham jangka panjang yang dikemukakan oleh Forbes Advisor.
1. Atur Keuangan
Menurut perencana keuangan tersertifikasi di San Diego (CFP), Taylor Schulte menyebutkan bahwa portofolio investasi tidak boleh dianjurkan sampai klien telah melalui proses mengatur keuangan secara menyeluruh. Metode paling awal yang perlu dilakukan oleh investor pemula ialah mencatat aset, menyiapkan agenda manajemen utang, dan menyimpan dana darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengalokasikan dana bertujuan untuk memastikan bahwa Anda tidak memerlukan uang lagi sementara waktu. Hal tersebut juga dimaksudkan untuk mengantisipasi suatu hari si investor menarik uang lebih awal dari investasi jangka panjang. Apabila dipaksakan untuk menjual saham, potensi kerugian dan pajak tinggi semakin meningkat.
2. Ketahui Tujuan Investasi
Setiap orang memiliki tujuan investasi yang berbeda, mulai dari untuk kebutuhan di masa tua (pensiun), membangun rumah, sampai membayar pendidikan anak. Menetapkan rentang waktu juga menjadi salah satu tips memilih saham jangka panjang sebagai alternatif investasi. Tentukan batas waktu kapan Anda membutuhkan dana, misalnya lima tahun mendatang atau lebih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan memahami waktu dan tujuan investasi, Anda dapat memperhitungkan seberapa risiko yang harus diambil. Penasihat keuangan sekaligus manajemen kekayaan perkotaan di California, Derenda King menyarankan misalnya seseorang yang berinvestasi untuk dana kuliah anak berusia 18 tahun, maka orang tua bisa mulai mengambil risiko sejak anak mereka menjadi pelajar.
3. Pilih Strategi dan Konsisten
Presiden dan CEO Francis Financial, Stacy Francis membagi investasi menjadi tiga kelompok berbeda berdasarkan waktu tujuan, yakni 5-15 tahun, 15-30 tahun, dan lebih dari 30 tahun lagi. Untuk garis waktu terpendek bisa memilih portofolio berupa 50% sampai 60% saham dan sisanya obligasi. Opsi paling agresif, bisa membeli saham dengan rentang 85% hingga 90%.
4. Ketahui Risiko Berinvestasi
Untuk menghindari ketakutan spontan terhadap penurunan harga pasar, pastikan investor memahami risiko pada berbagai aset yang melekat. Saham dinilai sebagai investasi paling berisiko, sehingga perlu memangkas alokasinya ketika mendekati tenggat waktu tujuan. Dengan tips memilih saham jangka panjang tersebut, Anda dapat mengunci keuntungan.
5. Lakukan Diversifikasi
Menyebarkan portofolio di berbagai aset memungkinkan untuk melindungi nilai dan peluang keuntungan dari investasi saham jangka panjang, Alokasi aset paling awal yang bisa dilakukan ialah campuran saham dan obligasi. Berikut beberapa jenis investasi saham yang dapat dipertimbangkan.
- Saham perusahaan besar: total kapitalisasi lebih dari US$ 10 miliar.
- Saham perusahaan menengah: total kapitalisasi antara US$ 2 miliar hingga US$ 10 miliar.
- Saham perusahaan kecil: kapitalisasi di bawah US$ 2 miliar.
- Saham pertumbuhan (growth stocks): saham yang memiliki harga pasar lebih tinggi dibandingkan nilai perusahaan.
- Value stocks: saham yang harganya di bawah nilai perusahaan.
6. Perhatikan Biaya Investasi
Biaya investasi dapat memotong keuntungan dan menambah kerugian. Rasio pengeluaran dari investasi biasanya berupa beban biaya tahunan yang dinyatakan sebagai persentase dari total aset. Direkomendasikan untuk mencari saham dengan rasio pengeluaran di bawah 0,5% per tahun.
Ada pula biaya penasihat keuangan yang menambah beban pengeluaran sekitar 1-2% per tahun. Penasihat Robo bisa menjadi opsi lebih terjangkau dengan kisaran 0-0,25% dari aset. Pertimbangkan juga dampak jangka panjang dari biaya yang tampak kecil, tetapi jika diakumulasikan menjadi sangat besar.
7. Evaluasi Strategi Secara Rutin
Tips memilih saham jangka panjang yang tidak boleh dikesampingkan adalah meninjau strategi dan mempertahankan komitmen investasi secara berkala. Anda dapat memeriksa portofolio dan aset dasar setiap tiga bulan sekali atau paling lama setahun sekali. Investor juga bisa melihat kembali kepemilikan saham secara mandiri untuk memastikan kinerjanya sesuai harapan.
MELYNDA DWI PUSPITA