Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus terorisme masih menjadi salah satu ancaman yang harus dihadapi Indonesia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar pada Kamis, 11 Juni 2020, dikutip dari lemhannas.go.id, menyatakan bahwa ancaman terorisme adalah sebuah pertarungan ideologi Pancasila dan ideologi anti-Pancasila.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya datang dari kalangan warga sipil, pegawai di lingkungan pemerintahan, baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat ada yang terlibat tindakan terorisme. Teranyar, pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI ditangkap lantaran diduga terafiliasi jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Daftar Karyawan BUMN dan PNS Diduga Jadi Teroris
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo merangkum deretan karyawan BUMN dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terlibat kasus dugaan terorisme sejak 2015 atau delapan tahun lalu. Berikut rinciannya.
1. Pegawai PT KAI
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo membenarkan bahwa terduga teroris adalah pegawai KAI. Karyawan berinisial DE itu ditangkap Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada Senin, 14 Agustus 2023.
Didiek menjelaskan bahwa DE adalah juru langsir di Stasiun Jakarta Kota. Atas penangkapan itu, dia mengaku mendukung proses hukum yang berlaku. “Kami akan selalu berkoordinasi dengan kepolisian,” ucapnya di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, 15 Agustus 2023.
2. Pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang
Seorang PNS Kabupaten Tangerang ditangkap karena diduga terlibat tindakan terorisme pada Selasa, 15 Maret 2022. Oknum PNS berinisial TO berusia 46 tahun tersebut bekerja di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Aziz Gunawan tidak membantah kabar itu. “Betul, yang bersangkutan PNS aktif dan tadi pagi ditangkap Densus 88,” kata dia saat dihubungi, Selasa, 15 Maret 2022.
Selanjutnya: 3. Pegawai Kimia Farma...
3. Pegawai Kimia Farma
Karyawan Kimia Farma berinisial S diduga terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI) dan ditangkap di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 10 September 2021. Menanggapi hal tersebut, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menegaskan bahwa tidak akan menoleransi terorisme dalam bentuk apa pun.
Direktur Utama (Dirut) PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo dalam siaran pers, Senin, 13 September 2021 menyatakan, karyawan itu sudah diskors dan dibebastugaskan sementara waktu selama menjalani pemeriksaan. Dia mengungkapkan akan mendukung upaya aparat penegak hukum dalam memproses tindakan S.
4. Pegawai Krakatau Steel
Tim Densus 88 Polri membekuk seorang karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada Rabu, 13 November 2019. Sekretaris Krakatau Steel, Pria Utama, saat itu mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, karyawan tersebut merupakan staf setingkat supervisor di perseroan dan bukan di tingkat manajemen.
Menanggapi hal itu, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa orang tersebut jika terbukti secara hukum melakukan tindakan radikalisme, maka secara langsung bukan bagian dari BUMN. “Hal ini sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu, pada Jumat, 15 November 2019.
5. Pegawai PLN
Seorang pria berinisial D (bernama asli Daulay) merupakan seorang karyawan BUMN yang diduga terlibat tindak terorisme. Dia merupakan pegawai di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Dia berhasil diamankan oleh personel kepolisian pada Jumat, 27 Juli 2018.
Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Habibollah membenarkan hal itu. “D merupakan seorang pegawai di salah satu Rayon Kota Pekanbaru sebagai staf (bukan petinggi),” kata dia melalui surat elektronik (email) di Pekanbaru, Minggu, 29 Juli 2019.
6. Pegawai Suami PNS Kemenag Kanwil Jatim
Suami dari seorang PNS di Kementerian Agama (Kemenag) kantor wilayah (Kanwil) Jawa Timur tewas ditembak tim Densus 88 Antiteror Polri pada Senin, 14 Mei 2018. Pria bernama Budi Satrio itu disinyalir berperan sebagai teroris.
“Jadi, memang betul yang bersangkutan adalah istri terduga teroris dan kami sedang melakukan komunikasi dengan aparat penegak hukum,” kata Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.
Selanjutnya: 7. Pegawai Satpol PP...
7. Pegawai Satpol PP Pemkab Kutai Kartanegara
Densus 88 menangkap seorang pegawai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) pada Sabtu, 30 Desember 2017. Terduga jaringan teroris bernama Mujakir (37) itu ditangkap tanpa perlawanan.
“Ditangkap personel Densus 88 dan kami di lapangan,” ujar Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Safaruddin, Minggu, 31 Desember 2017.
8. Pegawai Dishub Kabupaten Malang
Achmad Ridho Wijaya, warga perumahan Griya Permata Alam Blok JM-07 RT 07 RW 11, Ngijo, Karangploso, Kabupaten Malang ditangkap Densus 88 Antiteror pada Jumat, 19 Februari 2016. Dia diketahui menjabat sebagai kepala seksi simpul transportasi atau terminal Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang.
Sekretaris Dishub Kabupaten Malang Untung Widarto mengatakan bahwa terduga teroris itu tidak masuk kerja sejak Desember 2015. “Tak masuk, tidak ada kabar,” ucapnya pada Sabtu, 20 Februari 2016.
9. Pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) Luwu Utara
Seorang PNS di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan ditangkap oleh prajurit Komando Rayon Militer (Koramil) pada Jumat, 18 September 2015. Oknum PNS berinisial RY itu dicurigai sebagai pengikut ISIS karena ditemukai tirai berlambang ISIS, tujuh dokumen gerakan Mujahidin Khilafah Al Baghdadi, dan beberapa benda lainnya.
Komandan Komando Distrik Militer 1403 Sawerigading Kapten Infanteri Cecep Sutendi menjelaskan bahwa PNS terduga teroris telah diserahkan ke Kepolisian Resor Luwu Utara untuk diproses lebih lanjut. RY atau RS diketahui merupakan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) Dinas Pekerjaan Umum Luwu Utara.
MELYNDA DWI PUSPITA | ANTARA | EKO WAHYUDI | JONIANSYAH | ANDITA RAHMA | FRISKI RIANA | EKO WIDIANTO