Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Adu Klaim Serikat Demokrasi Rakyat dan Bulog soal Tender Impor Beras 100 Ribu Ton

Serikat Demokrasi Rakyat dan Perum Bulog beradu klaim soal tender beras sejumlah 100 ribu ton.

2 Agustus 2024 | 21.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto terkejut menemukan harga realisasi impor beras oleh Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) pada Maret 2024 terpaut US$ 82 lebih tinggi dari angka yang dia punya. Bulan itu, Bulog mengimpor beras seharga US$ 655 per metrik ton. Sementara, dokumen yang dia miliki menyebut perusahaan Vietnam Tan Long Group mengajukan harga US$ 573 model cost, insurance, and freight (CIF).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbekal sejumlah dokumen dan temuan hasil investigasinya, Direktur Eksekutif Serikat Demokrasi Rakyat (SDR) itu pun melaporkan Bulog ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 3 Juli 2024. Dia menuding badan usaha milik negara pangan itu telah menggelembungkan harga atau mark up impor beras sejumlah 2,2 juta ton sepanjang Januari sampai Mei 2024 hingga ditaksir mencapai Rp 2,7 trilyun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perbedaan klaim SDR dan Bulog terletak pada dokumen surat penawaran Tan Long Group yang dikantongi Hari. Surat itu memuat penawaran ekspor sejumlah 100 ribu ton beras untuk periode pengiriman Juli dan Agustus 2024. Harganya, masing-masing US$ 538 per metrik ton untuk model free on board (FOB) dan US$ 573 per metrik ton untuk CIF.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama Bulog Bayu Krinamurthi mengaku tak mengetahui ihwal surat itu. “Terkait dokumen penawaran Tan Long Group, kami belum pernah menerima dokumen dimaksud, baik melalui email maupun ekspedisi atau jasa kirim,” kata Bayu saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 Agustus 2024.

Bulog, mengutip media Vietnam CAFEF, membantah Tan Long Group pernah memenangi tender. Hari mengatakan, impor beras memang tak melalui Tan Long Group, tapi anak perusahaannya, Loc Troi Group. Dia mengaku mendapatkan informasi dari keterangan CEO Tan Long Group, Truong Sy Ba, yang dimuat CAFEF.

Kepada Tempo, Hari menunjukkan data yang dia klaim sebagai tender Bulog tahap III pada Maret 2024. Dalam tabel pemasok (supplier) lot 7, di bawah judul Vietnam Regular Supplier, nama Loc Troi Group Joint Stock Co memang tercantum di urutan paling atas. Perusahaan itu mengajukan penawaran sebesar US$ 604, lebih rendah dari delapan perusahaan lain yang berada di kisaran US$ 610 sampai US$ 620. Tak ada nama Tan Long Group di ketiga tabel itu.

Dari penelusuran Tempo di media itu, Bulog disebut mengumumkan Loc Troi Group dan perusahaan afiliasinya memenangkan lelang 100 ribu ton beras pada 22 Mei, bukan Maret. Ba menyatakan, Tan Long Group menawarkan harga US$ 15 per ton lebih tinggi dari Loc Troi Group sehingga tidak memenangkan tender.

Bayu mengaku tak mengetahui hubungan antara Tan Long Group dan Loc Troi Group. Mantan Ketua Dewan Pengawas Bulog itu menjelaskan, Loc Troi Group tidak menjadi pemenang pada tender Maret 2024. Sebab, harga yang mereka tawarkan lebih tinggi dibandingkan peserta lain.

Menurut Bayu, harga penawaran Loc Troi sebesar US$ 630 sampai US$ 632, tergantung lot atau pelabuhan bongkar di Indonesia. “Namun, Loc Troi menjadi pemenang di tahap IV April 2024 dengan harga US$ 589,” kata Bayu.

Isu dugaan penggelembungan harga beras impor dari Vietnam oleh Bulog telah satu bulan mengemuka. Sejak SDR melaporkan Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke KPK pada Rabu, 3 Juli 2024, perusahaan pelat merah itu berkali-kali menepis tudingan.

DPR menyatakan akan memanggil Bulog untuk mengklarifikasi isu ini. Senayan juga mendesak proses hukum segera berjalan. Sementara, KPK justru belum banyak bersuara. Hari menduga komisi itu akan mulai bergerak memeriksa pihak-pihak terkait paling cepat Sabtu, 3 Agustus 2024—satu bulan setelah pelaporan.

“memeriksa pihak-pihak terkait”?

Catatan redaksi: Pada paragraf terakhir, mulanya kami tulis Hari menduga komisi itu akan mulai bergerak menyidangkan kasus ini paling cepat Sabtu, 3 Agustus 2024—satu bulan setelah pelaporan. Kami ralat pada Sabtu, 3 Agusus 2024 menjadi Hari menduga komisi itu akan mulai bergerak memeriksa pihak-pihak terkait. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus