Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Sinergi BUMN Institute, Achmad Yunus, berkomentar soal langkah Pertamina berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan perusahaan pelat merah itu akan membangun kawasan resort hingga pusat penelitian dan pengembangan (research and development center) di kawasan tersebut.
"Urgensinya apa? Dan (membangun resort) tidak sesuai dengan nature business Pertamina," kata Yunus kepada Tempo, Kamis, 13 Juli 2023.
Menurut Yunus, Pertamina bakal kalah bersaing jika bergerak di lini bisnis resort. Dia berkaca pada fasilitas milik Patra (Pertamina Group) yang menurutnya rata-rata sudah usang.
"Kalau pusat penelitian, silakan. Karena tujuannya bukan untuk bisnis inti tapi mendukung bisnis Pertamina. Mungkin Pertamina butuh peremajaan pusat penelitian," kata Yunus.
Lebih lanjut, Yunus mengatakan investasi di BUMN sebagai aksi korporasi yang memperhitungkan untung rugi. Artinya, harus didasarkan pada pertimbangan bisnis. "Prospek atau tidak?" ujar Yunus. "Jika tidak prospektif secara bisnis tapi diminta investasi oleh pemerintah, artinya itu penugasan dan lingkupnya bisa lebih luas. Mulai dari pendanaan, konstruksi,hingga operasional."
Selanjutnya: Adapun ihwal rencana Pertamina untuk IKN...
Adapun ihwal rencana Pertamina untuk IKN, Ahok menargetkan sebelum Agustus 2024 sudah ada investasi yang terealisasi. "Pertamina is the real investor for IKN,” ujar Ahok dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 11 Juli 2023.
Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama, pun menilai turunnya Pertamina ke proyek IKN sebagai indikasi bahwa IKN gagal mendulang investasi. "Akhirnya BUMN besar seperti Pertamina yang pasang badan," kata Suryadi.
Apalagi hingga Juni 2023, lanjut Suryadi, sudah ada 234 surat pernyataan minat berinvestasi atau letter of intent (LOI) dari investor. Namun baru ada 36 investor yang sudah maju ke tahap NDA atau non-disclosure agreement dan 6 investor yang mendapat surat izin prakarsa proyek (SIPP).
"Pembangunan IKN juga masih mengandalkan APBN. Belum ada sepeser pun investasi asing maupun dari dalam negeri yang mengalir," ujar dia.
RIRI RAHAYU | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: 158 PSN Rampung hingga Juli 2023, Berapa Total Investasinya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini