Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pemerintah akan menyiapkan antisipasi menghadapi cuaca buruk saat periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami ingin memastikan, pemerintah hadir di saat-saat yang memang membutuhkan perhatian dan dukungan penuh, termasuk ketika terjadi cuaca yang kurang bersahabat,” ujarnya dalam konferensi pers sebelum mencoba menggunakan Kereta Api Direct Train rute Jakarta–Yogyakarta, di Stasiun Gambir, Senin, 16 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putra SBY itu menyampaikan bahwa saat cuaca buruk, air laut sering kali naik dan gelombang menjadi lebih besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah akan mengambil langkah-langkah di Pelabuhan Merak, yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera, agar operasionalnya dapat dikelola dengan lebih baik.
“Ketika ada delay time, harus disiapkan lokasi-lokasi, titik-titik, yang memang untuk resting area, tempat istirahat sejenak sebelum masuk ke area dermaga yang sudah dipersiapkan,” ucapnya.
Kemudian AHY mengatakan bahwa pemerintah juga harus menyiapkan early warning system atau peringatan dini. Menurutnya, ketika kondisi cuaca benar-benar tidak memungkinkan untuk dilalui, baik melalui jalur udara maupun laut, pemerintah dapat mitigasi risikonya dengan baik.
“Jangan sampai ditembus secara nekat begitu ya, tanpa ada perhitungan yang baik sehingga berpotensi terjadinya kecelakaan dalam transportasi,” tutur AHY.
Selanjutnya, menurut AHY pemerintah harus menyiapkan task force atau satuan tugas yang siap mengambil tindakan darurat dengan cepat, baik dalam hal penyelamatan manusia maupun penanganan pasca terjadinya insiden.
Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga meminta agar masyarakat senantiasa memperbarui informasi prakiraan cuaca sebelum bepergian selama periode libur Nataru. Hal ini dinilai penting sebagai langkah antisipatif terhadap potensi cuaca ekstrem yang melanda di sejumlah wilayah Indonesia.
Seperti yang diketahui, cuaca ekstrem berpotensi mengganggu kelancaran arus transportasi seluruh moda. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengutip kata pepatah soal sedia payung sebelum hujan, dan ia mengimbau masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG yang selalu diperbarui secara berkala.
"Peringatan dini cuaca akan disampaikan sepekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem," ujar Dwikorita, dalam keterangan tertulis sebagaimana dikutip Tempo dari laman resmi BMKG pada Jumat, 13 Desember 2024.
Dwikorita pun menyatakan bahwa pihak BMKG terus memantau kondisi ini secara cermat dan senantiasa menyampaikan informasi terkini guna mendukung langkah antisipatif serta mengurangi risiko di lapangan.
"Update informasi cuaca berkala diperlukan sebagai bentuk preventif guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan keluar kota maupun saat mengunjungi berbagai destinasi wisata. Di musim penghujan seperti sekarang ini, sangat rawan terjadi bencana hidrometeorologi," katanya.
Tak hanya itu, Dwikorita juga menyampaikan bahwa dalam aplikasi besutan BMKG, tersedia fitur Digital Weather for Traffic (DWT) yang dapat digunakan pelaku perjalanan untuk mengecek informasi cuaca di jalur mudik. Ia menambahkan, pengguna juga dapat mengakses informasi peringatan dini, cuaca jalur darat, cuaca rute perjalanan, cuaca bandar udara, cuaca pelabuhan, cuaca penyeberangan, hingga informasi penerbangan dan gelombang.