Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Airlangga Hartarto: Impor dari AS Tidak akan Ganggu Swasembada Pangan

Menko Perekonomian mengklaim impor produk pangan dari AS tidak akan mengganggu program swasembada pangan.

20 April 2025 | 10.02 WIB

Airlangga Bertolak ke AS Malam Ini Untuk Negosiasi Tarif Trump
Perbesar
Airlangga Bertolak ke AS Malam Ini Untuk Negosiasi Tarif Trump

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim rencana meningkatkan impor pangan dari Amerika Serikat tidak akan mengganggu program swasembada pangan. Impor pangan merupakan salah satu hal yang ditawarkan pemerintah Indonesia dalam negosiasi tarif dengan pemerintah AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami tidak akan mengganggu program swasembada, sehingga swasembada sama sekali tidak terganggu dengan apa yang direncanakan dibeli dari Amerika Serikat,” kata Airlangga dalam konferensi pers daring pada Jumat, 18 April 2025. Airlangga mengatakan, selama ini Indonesia memang mengimpor beberapa produk pangan dari AS, seperti gandum, kedelai, dan susu kedelai. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amerika Serikat bukan satu-satunya negara importir produk-produk tersebut, ada juga beberapa negara lainnya seperti Australia dan Ukraina. Menurut Airlangga, yang akan dilakukan pemerintah Indonesia adalah mengalihkan impor dari negara lain ke AS.

Data Badan Pusat Statistisk menunjukkan Indonesia mengimpor 1.949.365 ton kedelai dari AS pada 2023. Sementara total impor kedelai pada tahun itu adalah 2.274.428 ton.

Ekonom Bright Institute Muhammad Andri Perdana menilai pengalihan impor ini kontradiktif dengan program swasembada pangan. Menurut Andri, jika produk yang diimpor terbatas pada gandum saja, pemerintah masih bisa menggunakan alasan mengalihkan sumber impor.

“Namun jika sudah berbicara tentang kedelai itu jelas, yang selama ini diprogramkan mengenai swasembada pangan oleh pemerintah ya pajale; padi, jagung, kedelai,” kata Andri ketika dihubungi pada Sabtu, 19 April 2025. 

Andri mengatakan, setiap tahun pemerintah mengalokasikan anggaran ratusan triliun untuk ketahanan pangan, yang mencakup pencetakan lahan kedelai serta intensifikasi produksi kedelai. Adapun alokasi anggaran untuk ketahanan pangan pada 2025 mencapai Rp 155,5 triliun. 

Ketahanan pangan merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. “Alokasi anggaran ketahanan pangan untuk mendorong produktivitas pertanian maupun perikanan, mendukung rantai pasok pangan, memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat, serta meningkatkan nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani lewat instagram resminya @smindrawati dikutip Sabtu, 29 Maret 2025.

Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus