PADA bulan Ramadan ini, telah lahir kegiatan baru di sektor keuangan yang bernama Tabungan Akbar (singkatan Amanat Kita Bersama). Akbar merupakan proyek rintisan untuk kegiatan menabung tanpa bunga, dengan tujuan akhir membantu umat Islam di pedesaan dan yatim piatu. Pendukungnya adalah tujuh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Barat (anggota Forum Komunikasi atau Foksi BPR Jawa Barat), yakni BPR Darmaga Raya, BPR Jantiki, BPR Indra Artha, BPR Roda Mekar Jaya, BPR Binadana Makmur, BPR Prawitasarana Utama, dan BPR Hayura. Untuk mendukung gagasan ini, tiap BPR mengeluarkan anggaran Rp 325 ribu sementara dengan Akbar diharapkan akan ada mobilisasi dana masyarakat, yang kemudian bisa dijadikan zakat, infak, sedekah, melalui sistem perbankan tanpa bunga. Misalnya seseorang menabung di salah satu BPR anggota Akbar sebesar Rp 100 juta. Pihak penabung berhak meminta BPR mana pun dari yang tujuh itu, untuk menyalurkan bunga tabungan ke rumah-rumah ibadah atau yatim piatu yang dikehendakinya di kawasan Pondok Gede kendati tabungan tersebut tersimpan di BPR Hayura, misalnya. Akbar mulai dioperasikan sehabis Lebaran nanti. "Pemasaran perdana sengaja mulai bulan Ramadan, sebagai tantangan kepada umat Islam, siapa dahulu yang mau menabung tanpa bunga," kata Direktur Utama BPR Darmaga Raya, Bunyamin Riandi. Bagi penabung dari kelas bawah, jumlah tabungan Rp 25 ribu akan memperoleh hadiah Quran, yang Rp 50 ribu berhadiah sajadah, dan yang Rp 100 ribu memperoleh mukena.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini