RUANGAN megah Ballroom Grand Hyatt Jakarta Rabu malam pekan silam dibanjiri orang-orang kelimis dari lingkungan pasar modal. Hadir pula Ketua Bapepam Marzuki Usman dan wiraswasta senior Julius Tahija. Itulah upacara peresmian PT Baring Securities Indonesia (BSI) -- patungan antara Baring Securities (yang bermarkas di London) dan keluarga Julius Tahija. "Mereka datang mencari saya dan mengajak kerja sama," kata Julius Tahija kepada TEMPO di tengah upacara, tanpa merinci persentase pembagian sahamnya. Baring Securities, bagian dari Baring Group yang sudah berdiri sejak 1762 di London. Baring Securities sudah menancapkan reputasinya di Tokyo Stock Exchange, New York Stock Exchange, dan di bursa-bursa saham Hong Kong, Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Manila. Kehadirannya di Jakarta tentulah ikut menumbuhkan optimisme bursa di sini, yang kini berusaha bangkit dari kelesuan transaksi. Presiden Direktur BSI Wiliam Daniel mengatakan bahwa bursa Jakarta sebenarnya memiliki potensi besar. "Total kapitalisasi di sini masih 25% dari GDP," katanya. Di Muangthai, misalnya, sudah melampaui 75% dari GDP-nya. BSI, yang bertindak selaku stock broker (bukan fund manager), hidup dari komisi. Nasabah-nasabah utamanya adalah lembaga-lembaga pengatur dana (termasuk dana pensiun).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini