Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Anak Muda Ogah jadi Petani, Ganjar Mau Modernisasi Pertanian

Capres Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa modernisasi pertanian bakal menjadi strateginya dalam meningkatkan produksi pertanian di dalam negeri.

11 Januari 2024 | 20.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berdiskusi dengan petani di persawahan Desa Kutukan, Blora, Jawa Tengah, Kamis, 4 Januari 2024. Dalam kunjunganya, para petani megngeluhkan persoalan pupuk yang langka dan mahal hinga tidak dapat melunasi hutang Kredit Usaha Rakyat (KUR). TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa modernisasi pertanian bakal menjadi strateginya dalam meningkatkan produksi pertanian di dalam negeri. Menurut Ganjar, pemanfaatan teknologi dalam praktik pertanian penting untuk dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ganjar sebelumnya disinggung soal anak muda Indonesia yang enggan jadi petani. Ditambah lagi dengan tidak adanya insentif yang diberikan anak muda untuk bertani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anak muda saya tanya kenapa gak mau ke sawah, beternak? Karena bau, kotor," kata Ganjar dalam Acara Dialog Capres bersama Kadin di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2024.

“Siapa di antara bapak ibu sekalian yang ingin anaknya jadi petani? Nyaris tidak ada,” ujar Ganjar.

Menanggapi keadaan seperti itu di lapangan, ditambah dengan adanya tantangan petani saat ini adalah lahan yang semakin sempit, menurut Ganjar, dibutuhkan penerapan lahan lebih modern dan efisien.

“Modernisasi pertanian. Enggak ada pilihan lain," kata Ganjar. Ia juga berjanji akan memberikan pelatihan dan kemudahan bagi petani.

“Kami kasih pelatihan dan teknologi, mudahkan bibit, ada dari lembaga riset BRIN dan perusahaan,” kata Ganjar.

Capres yang diusung PDIP tersebut kemudian merinci mekanisme modernisasi pertanian. "Dimulai dari satu pengolahan tanah dan traktor, teknologi menanamnya tidak lagi mundur, tapi maju seperti transplanter.” Hal ini, menurut dia, bakal mempercepat dan membuat lahan sempit menjadi lebih efisien.

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus