Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Anak Yasonna Laoly Diduga Monopoli Bisnis Lapas, Ini Penjelasan Kementerian Hukum dan HAM

Wakil Menteri Hukum dan HAM membantah adanya monopoli bisnis di dalam Lapas oleh anak Menteri Yasonna Laoly, Yamitema Laoly.

2 Mei 2023 | 11.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur PT Kani Jaya Sentosa juga putra Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Yamitema Tirtajaya Laoly, memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta, Senin, 18 November 2019. Yamitema Tirtajaya Laoly, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kepala Dinas PUPR Kota Medan Isa Ansyari, dalam tindak pidana korupsi kasus dugaan pemberian suap kepada Wali Kota Medan Dzulmi Eldin terkait dengan proyek dan jabatan pada Pemerintahan Kota Medan. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej membantah dugaan monopoli bisnis di lembaga pemasyarakatan atau Lapas yang dilakukan oleh anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly, Yamitema Tirtajaya Laoly. Menurut Edward banyak yayasan yang melakukan bisnis katering dan koperasi di dalam Lapas, tidak hanya perusahaan milik Yamitema Laoly.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain yayasan Jeera Foundation milik anak Yasonna Laoly, Yamitema Laoly, juga ada yayasan lain yang menjalankan bisnis di dalam Lapas seperti Yayasan Maharani, Al Barokah, dan yayasan lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Apa yang dilakukan yayasan itu adalah kemitraan dan bekerja sama. serta melakukan pembinaan dengan warga binaan. Antara lain ada seni musik, ada seni lukis, kerajinan dan lain-lain sebagainya,” kata Edward saat ditemui di gedung Kemenkumham, Jakarta Selatan, 2 Mei 2023.

Menurut dia, kemitraan dengan yayasan itu untuk memberikan bantuan kepada warga binaan agar mereka bisa diberdayakan dan ketika kembali ke masyarakat mereka bermanfaat.

“Jadi tidak hanya yayasan Jeera Foundation saja. Pun tidak hanya tiga yayasan yang saya sebutkan, tapi banyak yayasan yang melakukan kemitraan dan pembinaan di Lapas,” tutur Edward.

Kabar monopoli bisnis di dalam Lapas yang dilakukan oleh yasanan milik anak Yasonna Laoly, Yamitema Laoly, bermula dari video wawancara Uya Kuya dengan aktor Tio Pakusadewo yang beredar di media sosial.

Video pendek berdurasi 1 menit itu merupakan cerita Tio Pakusadewo ketika mendekam di dalam penjara karena kasus Narkoba beberapa waktu lalu.

Dalam video itu, Tio mengungkapkan adanya monopoli bisnis di dalam penjara. Dia juga mengungkap adanya bisnis ilegal jaringan Narkoba di dalam penjara. Aktor berusia 59 tahun itu juga menyebut ada pabrik Narkoba di dalam penjara. Ironisnya, ada kepala Lapas hingga sipir ikut terlibat di dalamnya.

Bahkan, ia menyebut ada keterlibatan anak seorang menteri dalam bisnis ilegal tersebut. Namun ia enggan menyebut nama menteri yang dimaksud.

Video tersebut diunggah kembali di akun Twitter @PartaiSocmed. Akun itu menyebut sosok anak menteri yang disebut Tio adalah anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Yamitema Laoly.

“Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dengan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, di mana anak Yasonna Laoly jadi chairman dan co founder,” tulis akun tersebut.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus