Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ancaman Resesi 2023, KFC Targetkan Tambah 40 Gerai Baru

PT Fast Food Indonesia Tbk. menargetkan menambah 40 gerai baru pada tahun 2023. Apa yang membuat perusahaan pemegang waralaba KFC ini pede?

22 Oktober 2022 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gerai KFC berkonsep premium, KFC Naughty by Nature, viral di media sosial sejak pengoperasian perdananya, Jumat, 16 Oktober 2020. Rumah makan waralaba ayam goreng yang berlokasi di Senopati, Jakarta Selatan, ini menjual menu yang tak lazimnya gerai-gerai KFC lainnya hingga dijuluki warganet dengan sebutan "KFC Sultan". foto/instagram/naughtybynaturekfc

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT Fast Food Indonesia Tbk. Eric Leong menargetkan menambah 40 gerai restoran baru pada tahun 2023. Perusahaan pemegang hak waralaba restoran cepat saji KFC tersebut tetap yakin dapat tetap bertumbuh meskipun ada ancaman resesi global pada tahun depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tahun depan kami menargetkan tambahan gerai 30 sampai 40 unit, ini akan tergantung pada perkembangan ekonomi,” kata Eric Leong dalam konferensi pers Peringatan Ulang Tahun ke-43 KFC Indonesia, Jumat, 21 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perusahaan berkode saham FAST tersebut sebelumnya sudah membuka enam gerai baru pada tahun ini. Dengan begitu, total gerai yang beroperasi mencapai 729 unit.

Sedangkan untuk akhir tahun ini, Eric mengatakan penambahan gerai masih sesuai rencana yakni 25 gerai baru. “Sampai akhir tahun kami targetkan tetap tambah 25 gerai baru, termasuk gerai-gerai di bandara yang baru dibuka. Sampai akhir tahun perkiraan total 740 gerai yang beroperasi,” ucapnya.

Pada tahun ini, KFC mematok target penjualan sebesar Rp 6,2 triliun. Eric memperkirakan performa bottom line belum kembali ke level sebelum pandemi meskipun sudah ada sejumlah perbaikan kinerja.

Hingga 30 Juni 2022, FAST mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 32,66 miliar, berbalik dari posisi rugi sebesar Rp 76,91 miliar pada semester pertama tahun 2021.

Adapun laba yang diraup perusahaan tak lepas dari kenaikan pendapatan pada semester pertama tahun ini yang mencapai 18,01 persen yoy. Pada semester pertama tahun 2021 lalu, pendapatan perusahaan sebesar Rp 2,42 triliun dan naik menjadi Rp 2,86 triliun pada semester pertama tahun 2022.

Mayoritas pendapatan FAST tersebut berasal dari penjualan makanan dan minuman ke pihak ketiga yang mencapai Rp 2,84 triliun. Angka tersebut naik dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,4 triliun.

Sedangkan berdasarkan segmen geografis, restaurant service center (RSC) wilayah Jakarta menjadi penyumbang pendapatan terbesar dengan nilai Rp 1,03 triliun, lalu disusul wilayah lainnya dengan total pendapatan Rp 846,99 miliar.

Direktur Fast Food Indonesia, Wahjudi Martono, dalam paparan publik September lalu mengatakan FAST menetapkan proyeksi pertumbuhan penjualan restoran KFC mencapai 12 persen sampai 15 persen pada 2023 atau mencapai Rp 7,1 triliun.

BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus