Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Anies Minta Stok Hewan Kurban di Jakarta Ditambah, Mentan: 5.000 Ekor Sedang di Jalan

Anies mengatakan kebutuhan hewan kurban menjelang Idul Adha tahun ini meningkat ketimbang 2021.

4 Juli 2022 | 14.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memastikan stok hewan kurban aman menjelang Idul Adha. Anies mengatakan kebutuhan hewan kurban tahun ini meningkat ketimbang 2021 sehingga pasokannya perlu ditambah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kebutuhan tahun ini meningkat tajam dari kebutuhan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu berada di angka 42 ribu dan saat ini mencapai 47 ribu," ujar Anies di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin, 4 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, Anies meminta Kementerian Pertanian membantu mendukung penyediaan stok hewan kurban. Selain itu, Anies juga berharap Kementerian mendukung stok pangan

Anies menyebut dukungan Kementerian Pertanian sangat diperlukan lantaran kebutuhan pangan Jakarta, lebih dari 95 persen dipasok dari luar kota. Kecukupan stok penting untuk menjaga agar harga pangan stabil dan inflasi dapat terkendali. 

"Kita berharap bila di Jakarta dapat dukungan, daerah lain Insha Allah juga dan kondisi inflasi terkendali," ucap Anies. 

Adapun Syahrul mengatakan siap bekerja sama memenuhi kebutuhan hewan kurban DKI Jakarta. Syahrul mengatakan saat ini pasokan hewan kurban di DKI Jakarta baru mencapai 42 ribu dari total kebutuhan 47 ribu. 

"Ini sudah masuk ke Jakarta sudah 42 ribu dan mereka semua telah menjalani prosedur karantina. Masih ada 5.000 ekor lagi di jalan dan diproyeksikan tuntas sebelum perayaan Idul Adha," tutur Syahrul.

Ia meyakino pasokan hewan kurban yang akan dikirimkan ke Ibu Kota berasal dari wilayah bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) atau zona hijau. Ia mengklaim zona hijau masih lebih luas cakupannya dibandingkan dengan zona merah.

Adapun Syahrul menyebutkan, wilayah terpapar PMK di Indonesia sejumlah 19 provinsi, sedangkan zona merah mencapai ribuan kecamatan. "Insha Allah status di Jakarta tetap hijau dan aman dari PMK," kata Syahrul. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Reporter di Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus