Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Awas ada kedok

4 Juni 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAMPAI 1965, orang ramai mendirikan OPS (Organisasi Perusahaan Sejenis). Sesudah itu, OPS menghilang tapi bermunculan pula Asosiasi. Sedikitnya ada 50 Asosiasi sampai sekarang, mencakup beraneka-ragam bisnis dalam perindustrian, perdagangan dan jasa. Kalau dulu semangat mendirikan OPS karena sistim jatah, sekarang Asosiasi lahir disebabkan persaingan. Maka minggu lalu memperkenalkan diri pula Asosiasi yang terakhir dan terkecil. Asosiasi Profesi Penilai Indonesia (APPI), menurut pengumumannya, adalah a.l. untuk "mendukung rencana pemerintah dalam usaha membuka Pasar Modal dan Bursa Efek yang tidak lama lagi akan diresmikan". Cuma dua anota perusahaan -- PT Insal Utama dan PT Ujatek Baru -- di dalamnya. Pintunya terbuka bagi anggota baru, asalkan perusahaan penilai nasional. Kalau pun anggotanya bertambah mungkin sedikit saja, karena para pengurus Asosiasi ini sangat kuatir terhadap unsur asing yang berkedok nasional. "Kalau perusahaan itu mengadakan perjanjian management dengan asing, kami tidak menerimanya sebagai anggota", kata sekretaris Kwik Kian Gie. Berkata pula ketua Gilbert Wiryadinata: "Proteksi pemerintah diharapkan". Baik Gilbert (PT Insal Utama) mau pun Kwik (PT Ujatek Baru) pada hakekatnya adalah konsultan yang menjual jasa di bidang appraisal (penilaian). Sudah banyak konsultan, a.l. dijumpai dalam IKINDO, tapi khusus untuk penilaian masih sangat baru di Indonesia. Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) nampaknya memerlukan penilai profesionil. Pasar Modal yang semula direncanakan akan memulai trading Juni ini rupanya terbata-bata. Masih dirumuskan ketentuan mengenai siapa sepantasnya yang menetapkan nilai sesuatu perusahaan yang going public (menjual saham di Pasar Modal). Perumusan itu masih digodok oleh Departemen Perdagangan (untuk izin usaha) dan Departemen Keuangan (untuk izin khusus) uagi perusahaan penilai. Nasional, tentunya. "Jadi", kata Gilbert, "Kapan lagi dibentuk APPI kalau bukan sekarang". Proteksi diduga akan diperolehnya, tapi mungkinkah ditiadakan asing berkedok nasional?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus