Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bahlil Minta Kepala Daerah Permudah Perizinan Eksplorasi Migas

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta para kepala daerah mempermudah perizinan eksplorasi Migas.

28 Februari 2025 | 22.44 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantornya, Jumat, 21 Februari 2025. TEMPO/Dani Aswara.
Perbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantornya, Jumat, 21 Februari 2025. TEMPO/Dani Aswara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta kepala daerah untuk mendukung percepatan perizinan eksplorasi minyak dan gas bumi (Migas). Langkah ini diperlukan guna meningkatkan lifting migas dan mengurangi ketergantungan impor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya minta izin daerah yang dibutuhkan untuk percepatan proses lelang agar segera dilakukan. Jika tidak, kita akan terus bergantung pada impor migas," kata Bahlil dalam acara Magelang Retreat: Pembekalan Kepala Daerah 2025-2030 di Akademi Militer Magelang, dikutip dalam keterangan resmi, Kamis, 27 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahlil mengklaim, Kementerian ESDM telah memangkas berbagai regulasi untuk mempercepat eksplorasi. Selain itu, strategi peningkatan produksi juga dilakukan melalui intervensi teknologi, seperti yang diterapkan di Blok Cepu oleh ExxonMobil.

"Awalnya produksi di Cepu sekitar 100 ribu barrel oil per day (bopd). Setelah diintervensi dengan teknologi, produksinya meningkat menjadi 163 ribu bopd. Di Blok Rokan, produksinya mencapai 160-200 ribu bopd," ujarnya.

Sementara di Rokan, juga menjadi salah satu yang berkontribusi besar, 160-200 ribu bopd. "Maka langkah yang harus dilakukan adalah seluruh sumur-sumur yang dikuasai oleh KKKS harus mampu melakukan inovasi dengan mengintervensi teknologi, salah satu diantaranya adalah EOR," ujarnya.

Selain itu, pemerintah akan mengaktifkan kembali 4.495 sumur idle dari total 16.990 sumur yang masih berpotensi menghasilkan migas. Menurut Bahlil, sumur-sumur ini adalah aset negara yang harus dimanfaatkan secara optimal.

Eksplorasi di wilayah Indonesia Timur juga menjadi prioritas, mengingat besarnya potensi cadangan migas di kawasan tersebut. Pemerintah berencana menawarkan skema kerja sama yang lebih fleksibel dan insentif menarik bagi investor.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi migas nasional, Kementerian ESDM akan melelang 60 Wilayah Kerja (WK) migas baru guna menarik investasi dan mempercepat eksplorasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus