Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bandara Banyuwangi, PT Angkasa Pura II Investasi Rp 300 Miliar

PT Angkasa Pura II (Persero) menginvestasikan Rp 300 miliar untuk pengembangan Bandara Banyuwangi pada 2018.

22 Desember 2017 | 19.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pesawat Garuda Indonesia disambut siraman air menggunakan water cannon saat tiba di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 8 September 2017. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Angkasa Pura II (Persero) menginvestasikan Rp 300 miliar untuk pengembangan Bandar Udara Banyuwangi pada 2018. Angkasa Pura resmi mengelola operasional Bandara Banyuwangi.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin seusai serah terima operasional Bandara Banyuwangi dari Kementerian Perhubungan kepada AP II di Banyuwangi, Jumat, 22 Desember 2017. "Pasca-serah terima ini, kami akan bergerak cepat memulai pengembangan bandara, terutama infrastruktur penunjangnya," kata Awaluddin.

Simak: Menhub Puji Bandara Banyuwangi Jadi Ikon Pariwisata

Anggaran tersebut, menurut Awaluddin, salah satunya digunakan untuk pembangunan beberapa fasilitas bandara. Pertama, menambah luas apron seluas 18 ribu meter persegi. Saat ini apron yang existing baru seluas 3.000 meter persegi. "Penambahan luas apron ini sangat penting untuk menambah kapasitas parkir pesawat. Kami menargetkan Juli 2018 bisa selesai. Saat ini sudah tender dan pengerjaannya dimulai Januari," ujarnya.

Dengan tambahan luas apron tersebut, kata Awaluddin, bandara bisa menampung parkir tujuh pesawat tipe 737, terdiri atas satu wide body dan enam narrow body. "Pesawat jadi bisa menginap. Ini juga untuk menyambut Banyuwangi sebagai bandara penyangga Bandara Ngurah Rai saat Annual Meeting IMF-World Bank, Oktober 2018."

Kedua, kata Awaludin, penebalan (overlay) landasan. Pavement classification number (PCN) Bandara Banyuwangi, yang saat ini sebagian masih 38, akan ditambah menjadi 50-51. "Untuk pengerjaan overlay, perkiraan saya tiga sampai empat bulan bisa selesai. AP II juga akan melengkapi fasilitas sarana-prasarana terminal bandara," ucapnya.

Awaluddin optimistis dengan pengembangan Bandara Banyuwangi. Menurut dia, dengan potensi wilayah ditambah konsep bangunan bandara yang menarik, Bandara Banyuwangi akan dikembangkan sebagai tourism airport.

"Di Indonesia hampir tidak ada terminal bandara yang seperti ini. Umumnya bangunan terminal dibuat standar, tapi di Banyuwangi dapat menggabungkan keunikan dan kearifan lokal tanpa menghilangkan fungsinya. Seperti adanya anjungan untuk keluarga pengantar," tuturnya.

Sejak 2014, Banyuwangi membangun terminal berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan konsumsi energi sangat minim karena nyaris tanpa alat pengatur suhu (AC) dan memanfaatkan pencahayaan alami dengan sinar matahari. Desain arsitekturnya kental budaya lokal, seperti bentuk atap yang menyerupai penutup kepala suku Using Banyuwangi. Terminal bandara ini juga didominasi bangunan kayu.

"Dengan diferensiasi sebagai tourism airport dan kolaborasi bersama dengan Pemkab Banyuwangi yang berkomitmen dalam pengembangan pariwisata, kami optimistis jumlah pertumbuhan penumpang di Bandara Banyuwangi sampai 2018 bisa mencapai 500 ribu, bahkan 1 juta orang, dari sekarang yang baru 250 ribu penumpang," kata Awaluddin.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan kolaborasi dengan AP II merupakan bagian dari inovasi yang dilakukan Banyuwangi. Kolaborasi ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru dan mendorong pengembangan kawasan di Banyuwangi. "Kalau ada penambahan hingga 500 ribu penumpang saja tiap tahun, ini dahsyat buat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Kami akan bersama-sama berupaya untuk hal ini," ujar Anas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus