Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bandara Kualanamu Dikelola India, AP: Banyak yang Tanya Soal Tenaga Kerja Asing

Angkasa Pura mengatakan banyak masyarakat yang khawatir terhadap masifnya tenaga kerja asing yang bakal dipekerjakan di Bandara Kualanamu.

31 Desember 2021 | 08.27 WIB

Sejumlah penumpang pesawat sedang berjalan di teminal domestik Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut. ANTARA/HO-PT Angkasa Pura Aviasi
Perbesar
Sejumlah penumpang pesawat sedang berjalan di teminal domestik Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut. ANTARA/HO-PT Angkasa Pura Aviasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur PT Angkasa Pura Aviasi Haris mengatakan banyak masyarakat yang khawatir terhadap masifnya tenaga kerja asing yang bakal dipekerjakan di Bandara Internasional Kualanamu. Kekhawatiran itu muncul setelah India ikut mengelola bandara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Jadi kami sampaikan di sini banyak yang bertanya apakah tenaga kerja asing akan masuk ke Kualanamu, bagaimana dengan tenaga kerja yang sekarang ada, akan seperti apa nantinya,” ujar Haris saat ditemui di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, Kamis, 30 Desember 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bandara Kualanamu kini dikelola oleh Angkasa Pura Aviasi dan GMR Airports Consortium asal India. GMR Airports Consortium beranggotakan GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis.

Dalam skema kerja samanya, Angkasa Pura Aviasi dan GMR Airports Consortium membentuk Joint Venture Company (JVCo). APA sebagai pemegang saham mayoritas akan menguasai 51 persen saham di Angkasa Pura Aviasi. Sedangkan GMR Airports Consortium memegang 49 persen saham.

Dalam perjanjian kerja sama tersebut, kedua pihak akan memegang konsesi pengelolaan bandara selama 25 tahun. Sepanjang masa konsesi, APA dan GMR bakal melakukan pengembangan bandara, seperti perluasan terminal hingga pembangunan landasan pacu atau runway dengan investasi total senilai Rp 56 triliun.

Haris memastikan selama pengembangan bandara, perusahaan akan menyerap tenaga kerja dalam negeri. “Jadi kami jaminkan bahwa kemitraan strategis ini semua tenaga eksisting akan kami pakai semua, jadi tidak ada yang dikesampingkan,” katanya.

Kalau pun ada pekerja asing, jumlahnya diklaim sangat kecil dan di level posisi tertentu. “Kurang lebih 8-10 orang saja,” ujarnya.

Baca Juga: Populasi Menua, Jepang Ingin Buka Pintu Lebar untuk Tenaga Kerja Asing

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus