Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Banjir Lahar Dingin Semeru Seret Mobil, BPBD Kembali Ingatkan Penambang Pasir

BPBD kembali mengingatkan para penambang pasir untuk mewaspadai ancaman lahar dingin Gunung Semeru.

10 Februari 2021 | 06.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Indra Wibowo Leksana angkat bicara menanggapi video viral yang menunjukkan terseretnya satu mobil akibat derasnya banjir lahar dingin Gunung Semeru di Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin sore.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video yang berdurasi 30 detik dan beredar di sejumlah grup Whatsapp tersebut terlihat derasnya lahar dingin Gunung Semeru hingga menerjang sebuah mobil yang terparkir di dekat aliran sungai di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Mobil Isuzu Panther itu mengangkut bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat penambang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Memang benar sebuah kendaraan roda empat hanyut terseret derasnya lahar dingin Gunung Semeru," kata Indra saat dihubungi per telepon di Lumajang, Selasa malam, 9 Februari 2021.

Indra menjelaskan, mobil itu terseret karena sebelumnya diparkir terlalu dekat dengan aliran sungai yang dilalui lahar dingin. "Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu."

Lebih jauh Indra menyebutkan, pada saat kejadian, tidak ada penumpang di dalam mobil itu. Adapun sopir kendaraan itu sedang pergi ke salah satu warung di sekitar lokasi.

Menanggapi kejadian tersebut, Indra dan petugas BPBD kembali mengingatkan para penambang pasir untuk mewaspadai ancaman lahar dingin Gunung Semeru. Terlebih belakangan sedang sering terjadi hujan dengan curah hujan tinggi.

Indra menyatakan pihaknya menerima laporan terjadi hujan dengan intensitas sedang - tinggi pada Senin, 8 Februari 2021, pukul 13.00 WIB. "Bahkan Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur mencatat getaran banjir pada angka amplitudo maksimal 22 mm pada pukul 15.39 WIB," katanya.

Secara visual, debit air banjir aliran lahar dingin Gunung Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang terpantau besar. Oleh karena itu masyarakat dan penambang diimbau selalu waspada.

"Setiap hari satu regu petugas BPBD Lumajang yang berjumlah tujuh orang dan dibantu relawan secara bergantian melakukan pemantauan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Semeru," kata Indra.

Data BPBD Lumajang menunjukkan dampak banjir lahar dingin Semeru juga menyebabkan pipanisasi di Desa Supiturang kembali mengalami kerusakan. Tak hanya itu, krip penahan yang berada di sekitar tanggul Dusun Kamar Kajang juga rusak.

Indra menyebutkan, peninjauan lapangan dilanjutkan pada keesokan harinya karena kondisi sudah gelap dan mobil terseret derasnya lahar dingin belum terpantau terbawa hingga ke mana.

Pusat pengendalian dan operasi penanggulangan bencana BPBD pun telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Supiturang untuk melakukan peninjauan lapangan terkait dampak banjir lahar dingin Gunung Semeru tersebut. "Dan sopir kendaraan diketahui selamat karena sedang berada di luar mobil," kata Indra.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus