Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bank Indonesia Solo Gandeng Pemerintah Sukoharjo, Manfaatkan Teknologi Digital Pertanian

Bank Indonesia Solo bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam pemanfaatan teknologi digital pertanian.

7 Juni 2023 | 20.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bupati Sukoharjo Ety Suryani (berbaju putih) ikut memanen padi di lahan pertanian Desa Majasto, Kabupaten Sukoharjo, Rabu, 7 Juni 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, SukoharjoBank Indonesia (BI) Solo bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam pemanfaatan teknologi digital pertanian. Selain menggunakan peralatan pertanian modern, teknologi itu menerapkan alat sensor tanah yang mampu membaca kadar PH, Nitrogen, Fosfor, dan Kalium (NPK), disertai aplikasi yang dapat memberikan rekomendasi jadwal, jumlah, dan jenis pupuk yang dibutuhkan tanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo mengemukakan pemanfaatan teknologi digital itu merupakan salah satu upaya mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi untuk mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional di tengah tingginya risiko kenaikan inflasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penguatan sinergi pengendalian inflasi terutama yang bersumber dari sisi suplai diwujudkan dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID).

Rangkaian kegiatan GNPIP merupakan wujud nyata sinergi antara otoritas baik di tingkat pusat dan daerah, pelaku industri, serta masyarakat untuk mengelola tekanan inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi dalam rangka mendukung ketahanan pangan. 

"Salah satu upaya yang dilakukan dalam menjaga stabilitas harga dari sisi suplai, adalah dengan mendorong pemanfaatan teknologi digital di sisi hulu maupun hilir," ujar Joko di sela-sela panen padi di lahan Klaster Padi Modern Farming di Desa Majasto, Kabupaten Sukoharjo, Rabu, 7 Juni 2023. 

Di sisi hulu, Joko menyebut pemanfaatan teknologi digital pertanian dilaksanakan di Klaster Padi Modern Farming yang merupakan klaster binaan sinergi BI dengan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Klaster itu meliputi 6 desa yaitu Desa Kateguhan, Desa Pojok, Desa Dalangan, Desa Majasto, Desa 
Tangkisan, dan Desa Ponowaren. 

"Teknologi ini membantu petani melaksanakan budidaya secara lebih mudah, presisi, dan efisien sehingga tidak lagi menggunakan ‘ilmu kira-kira’ dalam budidaya pertanian," katanya.

Menurut Joko, teknologi itu tidak mahal dan mudah dalam pengoperasian serta berbentuk portable sehingga dapat dipakai oleh hampir seluruh petani baik milenial maupun bukan. Penggunaan teknologi itu dikombinasikan dengan inovasi sistem pertanian Jaga Bumi, yaitu sistem pertanian ramah lingkungan dan mandiri pupuk, serta memakai pestisida nabati. 

Selanjutnya: Peningkatan efisiensi biaya produksi capai 10 persen

Hal ini sekaligus menjawab tren meningkatnya kebutuhan konsumen atas produk yang sehat dan ramah lingkungan. Untuk mendorong regenerasi petani, kombinasi program digitalisasi di sisi hulu dan tani Jaga Bumi itu telah diuji coba di lahan petani milenial dan selanjutnya dibandingkan dengan lahan yang tidak menggunakan kedua program itu. 

"Hasil di lahan petani milenial menunjukkan adanya pengurangan penggunaan pupuk dan peningkatan produktivitas dibandingkan dengan lahan tanpa menggunakan alat ini," tuturnya. 

Ia menyebutkan dari penerapan teknologi itu terjadi peningkatan efisiensi biaya produksi yang mencapai 10 persen dan produktivitas mencapai 12 persen. Melihat hasil itu, petani di wilayah Kecamatan Tawangsari menurutnya semakin antusias menerapkan program itu dan diikuti beberapa wilayah lainnya.  

"Alat sensor tanah ini kini telah dimanfaatkan di lahan anggota klaster di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukoharjo secara bergiliran," ucap dia. 

Dalam acara panen padi yang turut dihadiri Bupati Sukoharjo Ety Suryani, jajaran Forkopimda, dan berbagai pihak terkait lainnya, BI Solo juga menyerahkan satu unit alat sensor tanah tambahan dan melengkapi satu unit alat yang telah diberikan di tahun sebelumnya, kepada anggota klaster.
"Penambahan alat ini diharapkan dapat mengakomodasi antusiasme petani yang semakin meningkat dalam memanfaatkan alat sensor tanah ini," katanya. 

Ia menambahkan keterlibatan petani milenial dalam pelaksanaan panen padi bersama itu merupakan wujud komitmen dan sinergi dalam upaya pengendalian inflasi dengan melibatkan petani milenial. Program digitalisasi di sisi hulu dan tani Jaga Bumi perlu terus direplikasi karena telah terbukti berdampak pada peningkatan efisiensi biaya dan produktivitas ini. 

"Peningkatan produktivitas tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat posisi kabupaten Sukoharjo dan kabupaten lainnya di Solo Raya sebagai lumbung padi," ujar Joko. 

Sebagai informasi, kegiatan panen padi juga diikuti oleh PAU Pedaringan Solo untuk mendorong peningkatan kerja sama antar daerah (KAD) yang menjadi salah satu fokus sinergi dan kolaborasi pengendalian inflasi sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan GNPIP di level regional. Pihaknya menilai kegiatan panen bersama itu juga penting untuk menunjukkan pentingnya pemanfaatan teknologi dan inovasi program seperti tani Jaga Bumi serta regenerasi petani yang dapat beradaptasi dengan teknologi dalam budidaya pertanian dalam rangka mendorong ketahanan pangan. 

"Selain itu, kegiatan panen bersama ini menunjukkan kesiapan pasokan dalam rangka menghadapi risiko siklus kenaikan inflasi ke depan agar laju inflasi 2023 dapat lebih rendah dari tahun lalu," ucap dia.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus