Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Buta warna ialah kondisi ketidakmampuan mata melihat beberapa warna yang umumnya bisa dilihat orang berpenglihatan normal. Orang dengan buta warna umumnya merasa sulit membedakan antara warna merah, oranye, kuning, coklat dan hijau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski buta warna tak mempengaruhi kesehatan fisik secara spesifik, namun ia dapat menghambat seseorang untuk melakukan beberapa profesi. Di antaranya:
Orang dengan kondisi buta warna sangat tidak bisa mendaku profesi pilot, sebab pilot harus memiliki penglihatan normal tanpa gangguan apapun. Hal ini dikarenakan pilot bersinggungan dengan peralatan canggih berwarna-warni.
- Dokter
Profesi dokter mengaharuskan mereka mampu mengenal warna dengan baik, sebab dokter bertugas mendiagnosa pasien berdasarkan tubuhnya. Tak hanya itu, dokter juga bersinggungan dengan alat-alat medis yang menggunakan indikator warna tertentu.
- Polisi
Orang dengan buta warna tidak bisa mendaku profesi polisi, sebab polisi diharuskan mampu membedakan elemen warna dengan benar. Contoh sederhananya harus bisa membedakan warna setiap rambu-rambu lalu lintas.
- Tentara
Profesi tentara mengharuskan mereka memiliki kondisi tubuh yang sangat baik, tanpa terkecuali kesehatan mata. Maka itu tak satupun cacat fisik yang dapat ditoleransi di profesi tentara.
- Profesi lainnya
Selain empat profesi yang telah disebutkan, profesi lain yang mengharuskan seseorang tak buta warna termasuk apoteker, pemadam kebakaran, desainer, astronot, hingga pengawas lalu lintas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, profesi yang tak mengharuskan seseorang lulus tes buta warna termasuk guru dan dosen, akuntan, staf marketing, penulis, dan beberapa pekerjaan lainnya.
DELFI ANA HARAHAP