Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembelian saham Bank Muamalat belum terealisasi, PT Paytren Aset Manajemen berencana membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah).
"Dana yang disiapkan Rp 500 miliar dan akan dimulai bersamaan dengan IPO [initial public offering] BRI Syariah pada awal Mei mendatang," kata Direktur Utama PT PayTren Aset Manajemen Ayu Widuri, Selasa, 10 April 2018.
Baca juga: BRI Syariah Kantongi Izin OJK untuk IPO
Mekanisme pembelian saham BRI Syariah rencananya melalui kontrak pengelolaan dana (KPD) Koperasi Indonesia Berjamaah (Kopindo). Kebijakan investasi KPD ini akan difokuskan ke dalam saham perbankan syariah yang ada di Indonesia, dengan prioritas Bank BRI Syariah.
Belum lama ini, Paytren dikabarkan akan membeli sebagian saham Bank Muamalat. Menurut Ayu, untuk saat ini perseroan masih fokus kepada Bank BRI Syariah. Artinya, Bank Muamalat tidak lagi menjadi sasaran pembelian.
Namun demikian, kata Ayu, pembelian saham perbankan lain dimungkinkan, karena kebijakan investasi KPD Kopindo dibuka untuk instrumen pasar modal syariah baik berbentuk saham, obligasi, maupun money market. "Tetapi akan difokuskan kepada sektor perbankan syariah," ucapnya.
Terkait dengan penghimpunan dana, ujar Ayu, akan dilakukan oleh Kopindo di mana prosesnya telah didiskusikan dengan Kementerian Koperasi. Kata dia, Paytren akan memantau dan mengelola KPD Kopindo secara terus menerus dalam jangka waktu lima tahun.
Adapun penambahan dana kelolaan bisa dilakukan secara bertahap oleh Kopindo kepada KPD yang dikelola oleh Paytren. "PT PayTren Aset Manajemen posisinya hanya sebagai pengelola investasi KPD Kopindo," ujarnya.
Bank BRI Syariah telah melakukan mini expose di Bursa Efek Indonesia pada awal Maret lalu. Perseroan berencana melepas 30 persen saham melalui IPO yang ditargetkan digelar pada semester I/2018. Bertindak selaku penjamin emisi adalah PT Mandiri Syariah. Adapun nilai emisi dari IPO BRI Syariah berada di kisaran Rp 1 triliun.
BISNIS.COM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini