Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah terus membuka kembali keran ekspor batu bara dalam beberapa hari terakhir. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu, melaporkan sampai Selasa, 18 Januari 2022, sudah ada 48 kapal pengangkut batu bara yang dirilis atau dilepas untuk berlayar ke negara tujuan ekspor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan total 29 perusahaan, itu rekap sampai dengan tadi pagi," kata Wisnu dalam Outlook Perdagangan 2022 secara virtual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah ini bertambah 11 kapal yang terakhir diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Terakhir, jumlah kapal ekspor batu bara yang kembali diizinkan berlayar disampaikan Luhut kala memimpin rapat koordinasi mengenai Larangan Ekspor Batu bara dan Pemenuhan Batu Bara PLN.
"Mengingat stok dalam negeri yang sudah dalam kondisi aman berdasarkan laporan dari PLN, maka untuk 37 kapal yang sudah melakukan loading per tanggal 12 Januari dan sudah dibayarkan oleh pihak pembelinya akan di-release untuk melakukan ekspor," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 Januari 2022.
Ke depannya, pemerintah memutuskan perusahaan yang telah memenuhi kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) atau kewajiban pasokan lokal seratus persen boleh kembali melakukan ekspor. Sebaliknya, perusahaan batu bara yang telah memiliki kontrak dengan PLN namun belum memenuhi kewajiban kontraknya dan DMO untuk tahun 2021, maka harus memenuhi kewajiban denda sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 139 Tahun 2021.
Sebelumnya, pemerintah resmi melarang ekspor batu bara pada 1 Januari 2022 karena rendahnya pasokan batu bara untuk pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Larangan sedianya berlaku sampai 31 Januari 2022, namun perlahan dicabut lebih cepat.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tak banyak berkomentar lagi soal ekspor batu bara ini. Ia hanya mengatakan ketika DMO diselesaikan, maka perusahaan batu bara sudah bisa melaksanakan ekspor kembali.
Lutfi juga sempat menyampaikan harapannya kepada Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid yang hadir dalam acara ini. "Pak Arsjad Rasjid yang sibuk luar biasa ngurusin batu bara, belum boleh ekspor, mudah-mudahan bisa jalan segera, karena saya perlu untuk menjadikan basis daripada pertumbuhan ekspor kita di 2022," kata dia.
Baca Juga: ESDM Klaim Krisis Batu Bara Sudah Lewat: Tidak Perlu Khawatir Mati Lampu