Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Biaya Investasi Marina Ancol Rp 2,5 Triliun, Investor Australia hingga Jepang jadi Target

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sudah mematangkan pembangunan 3-4 marina untuk bersandarnya 470 kapal mulai dari kapal laut skala kecil hingga kapal pesiar dengan skala besar. Investor mencanegara pun sudah dibidik untuk membiayai proyek senilai Rp 2,5 triliun itu.

13 Agustus 2022 | 15.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Marina Ancol. FOTO/Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. sudah mematangkan pembangunan 3-4 marina untuk bersandarnya 470 kapal mulai dari kapal laut skala kecil hingga kapal pesiar dengan skala besar. Investor mencanegara pun sudah dibidik untuk membiayai proyek senilai Rp 2,5 triliun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komisaris Utama Ancol Thomas Trikasih Lembong mengatakan saat ini tim manajemen sudah melibatkan konsultan marina asal London, Inggris, untuk membangun marina bertaraf internasional itu di Ancol. Konsultan ini adalah yang membangun marina di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dalam riset yang kita kompilasi itu yang menjadi inspirasi banyak marina di Eropa jadi kayak Montenegro, Barcelona, Italy juga ada di Pulau Sardinia," kata Thomas Lembong saat wawancara dengan Tempo, Jumat, 13 Agustus 2022.

Selain konsultan, manajemen Ancol kata Lembong juga sudah menjalin pembicaraan yang jauh dengan investor-investor dari luar negeri, diantaranya Australia. Investor Australia sudah lama menjalin pembicaraan sejak Lembong menjadi menteri perdagangan.

"Ini awalnya dari perjanjian perdagangan kita dengan Australia, dan ini sudah buah sebuah upaya yang sudah berjalan beberapa tahun dialog antara berbagai pelaku di Indonesia dengan ekosistem marina dan kapal layar di Australia," ujarnya.

Beberapa investor dari kawasan Timur Tengah juga menjadi target. Lembong berujar, banyak investor-investor yang sudah berpengalaman di kawasan rekreasi berbasis marina membangun marina di kawasan itu, misalnya di Jeddah, Arab Saudi, lalu Dubai dan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab, serta Doha, Qatar.

"Semuanya bangun marina dan kalau dilihat Amerika dari Boston, New York, Miami, semuanya punya marina dan itu ada subsektor pengelola dana dana investasi yang memang punya spesialisasi mendanai dan berinvestasi di kawasan rekreasi berbasis marina," ucap Thomas.

Selanjutnya: "Kita butuh terobosan proyek skala besar untuk nendang, atasi utang Rp 1,4 triliun."

Jepang juga dijadikan target investor untuk mendanai proyek jangka panjang tersebut. Ini karena Marina yang akan di bangun di sebelah barat Ancol itu akan dilalui MRT buatan Jepang. Dengan adanya MRT itu Jepang juga ingin membangun konsep pembangunan berbasis transit atau TOD.

"Investor kayaknya akan lebih banyak dari Australia, Timur Tengah, dan Jepang. ya moga-moga ini menjadi solusi karena kita butuh terobosan yang proyek skala besar yang mencukupi untuk nendang, mengatasi tumpukan utang segede Rp 1,4 triliun," kata Thomas.

Dengan demikian, Thomas mengungkapkan, model investasi untuk marina yang dijadikan sebagai pusat wisata bahari Jakarta itu adalah dengan modal ekuitas, khususnya penanaman modal asing (PMA) melalui kerja sama dengan investor internasional yang memang punya keahlian dalam mendanai dan mengelola kawasan rekreasi berbasis marina.

Tapi, dia memastikan investasi proyek itu tidak akan 100 persen dikerjakan asing, perusahaan-perusahaan dalam negeri juga akan dilibatkan, terutama yang memiliki fokus bisnis sebagai pengembang atau developer. Pengusahan-pengusaha dalam negeri diharapkannya juga mau terlibat aktif dalam pembangunan marina baru di Ancol.

"Menurut saya ini butuh waktu 5-10 tahun. mungkin konstruksinya bisa selesai dalam mungkin tahap pertama katakan 3 tahun, tapi ini kan bertahap, desain yang kita sudah pegang itu keseluruhannya tempat sandar untuk 470 kapal dari yang kecil sampai yang raksasa, super yacht," kata Thomas.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus