Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bila lagu mulai porno

Tvri telah membatasi penampilan penyanyi dalam acara siaran niaga. beberapa lagu juga dinilai pornografi. para produser kaset beralih ke radio swasta, koran dan majalah. (md)

15 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIDAK sembarang penyanyi, kini, bisa muncul di layar televisi. Penyanyi dang dut, segala mutu, yang selama ini sering tampak dalam acara siaran niaga dan sponsor di TVRI, sejak 1 November mulai banyak yang tak kelihatan batang hidungnya. Mengapa? "Kami tidak tahu apa maunya TVRI," keluh Dodo, dari DD Record. Ia salah seorang pemasang iklan kaset musik, sekaligus menampilkan penyanyinya, di TVRI. Kepala Stasiun TVRI Jakarta, Alex Leo akhirnya mengungkapkan maunya TVRI. "Iklan kaset musik memang mulai dibatasi," katanya. Alasan pematasan, menurut Alex, belakangan ini mutu iklan kaset musik terasa menurun, dan beberapa lagu di antaranya ada yang mengesankan pornografi. "Kalau lagu itu cuma dinyanyikan di kamar mandi, tidak ada persoalan," lanjut Alex. "Begitu muncul di televisi tanggungjawabnya sudah lain." la tidak mengemukakan contoh lagu mana yang mengandung lirik tak seronok itu. Tidakkah kebijaksanaan ini akan membuat lagu Indonesia menjadi tamu di rumah sendiri? Alex Leo membantah kemunkinan itu. "Mereka sekarang sudah menjadi tuan," ujarnya. Tapi, "kita 'kan lebih suka bila mereka menjadi tuan rumah yang lebih baik." Untuk itu TVRI telah menyiapkan tim seleksi yang akan menyortir iklan kaset musik sebelum disuguhkan kepada pirsawan. Tapi bagaimana pun kebijaksanaan baru TVRI itu tampak memukul cukong kaset musik. Pemasaran hasil produksi mereka bisa runyam. Ini diakui Dodo. "Kalau memakai televisi pesan itu akan lebih cepat sampai ke konsumen," katanya. Bisa bangkrut? "Kami, para produser kaset musik tidak akan mati lantaran itu," ucap Jackson, boss dari Jackson Record. Kini, para cukong itu mempertimbangkan radio, koran, maupun majalah sebagai alat kampanye 'baru'. Wawancara penyanyi, atas sponsor mereka, lewat radio siaran swasta niaga di waktu mendatang akan lebih sering dilakukan sebagai ganti penampilan di layar tv. Sementara itu, ada pula produser yang mulai berpikir untuk memakai video cassette. Tapi, pilihan itu toh masih belum menggembirakan mereka. Sebabnya? "Omset penjualannya tidak akan lebih besar bila dibandingkan dengan mempergunakan televisi," ramal Jackson. Akibat lain dari langkah yang ditempuh TVRI itu tampak bakal merundung penyanyi pendatang baru. Umumnya, mereka yang dikenal sekarang, seperti Franky dan Jane, Farid Hardja, atau lainnya, banyak ditopang oleh pemunculan mereka dalam siaran niaga dan sponsor. Bagaimana di masa datang? "Penyanyi baru akan lama muncul, dan tidak populer," ramal penyanyi Charles Hutagalung. Apakah dengan pembatasan iklan kaset musik itu TVRI tidak rugi? "Tidak," jawab Alex Leo. Ia mengungkapkan bahwa sekarang ini ada 30 spot iklan yang menunggu giliran untuk mengudara sejak lama. Dan, sekalipun komposisi materi iklan berubah, jumlah tempo siaran niaga dan sponsor tetap 48 menit dari 8 siaran TVRI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus