TIDAK sembarang penyanyi, kini, bisa muncul di layar televisi.
Penyanyi dang dut, segala mutu, yang selama ini sering tampak
dalam acara siaran niaga dan sponsor di TVRI, sejak 1 November
mulai banyak yang tak kelihatan batang hidungnya. Mengapa? "Kami
tidak tahu apa maunya TVRI," keluh Dodo, dari DD Record. Ia
salah seorang pemasang iklan kaset musik, sekaligus menampilkan
penyanyinya, di TVRI.
Kepala Stasiun TVRI Jakarta, Alex Leo akhirnya mengungkapkan
maunya TVRI. "Iklan kaset musik memang mulai dibatasi," katanya.
Alasan pematasan, menurut Alex, belakangan ini mutu iklan kaset
musik terasa menurun, dan beberapa lagu di antaranya ada yang
mengesankan pornografi. "Kalau lagu itu cuma dinyanyikan di
kamar mandi, tidak ada persoalan," lanjut Alex. "Begitu muncul
di televisi tanggungjawabnya sudah lain." la tidak mengemukakan
contoh lagu mana yang mengandung lirik tak seronok itu.
Tidakkah kebijaksanaan ini akan membuat lagu Indonesia menjadi
tamu di rumah sendiri? Alex Leo membantah kemunkinan itu.
"Mereka sekarang sudah menjadi tuan," ujarnya. Tapi, "kita 'kan
lebih suka bila mereka menjadi tuan rumah yang lebih baik."
Untuk itu TVRI telah menyiapkan tim seleksi yang akan menyortir
iklan kaset musik sebelum disuguhkan kepada pirsawan.
Tapi bagaimana pun kebijaksanaan baru TVRI itu tampak memukul
cukong kaset musik. Pemasaran hasil produksi mereka bisa runyam.
Ini diakui Dodo. "Kalau memakai televisi pesan itu akan lebih
cepat sampai ke konsumen," katanya. Bisa bangkrut? "Kami, para
produser kaset musik tidak akan mati lantaran itu," ucap
Jackson, boss dari Jackson Record.
Kini, para cukong itu mempertimbangkan radio, koran, maupun
majalah sebagai alat kampanye 'baru'. Wawancara penyanyi, atas
sponsor mereka, lewat radio siaran swasta niaga di waktu
mendatang akan lebih sering dilakukan sebagai ganti penampilan
di layar tv. Sementara itu, ada pula produser yang mulai
berpikir untuk memakai video cassette. Tapi, pilihan itu toh
masih belum menggembirakan mereka. Sebabnya? "Omset penjualannya
tidak akan lebih besar bila dibandingkan dengan mempergunakan
televisi," ramal Jackson.
Akibat lain dari langkah yang ditempuh TVRI itu tampak bakal
merundung penyanyi pendatang baru. Umumnya, mereka yang dikenal
sekarang, seperti Franky dan Jane, Farid Hardja, atau lainnya,
banyak ditopang oleh pemunculan mereka dalam siaran niaga dan
sponsor. Bagaimana di masa datang? "Penyanyi baru akan lama
muncul, dan tidak populer," ramal penyanyi Charles Hutagalung.
Apakah dengan pembatasan iklan kaset musik itu TVRI tidak rugi?
"Tidak," jawab Alex Leo. Ia mengungkapkan bahwa sekarang ini ada
30 spot iklan yang menunggu giliran untuk mengudara sejak lama.
Dan, sekalipun komposisi materi iklan berubah, jumlah tempo
siaran niaga dan sponsor tetap 48 menit dari 8 siaran TVRI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini