Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bintang lima punya mustika

Setelah sukses di bisnis jamu dan properti, mooryati sudibyo ini mencoba bisnis hotel mewah di yogya. katanya, akan balik modal dalam 8 tahun.

24 Juli 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SHERATON dikawinkan dengan keraton. Konsep layanan unik macam ini~lah yang bakal ditawarkan Mooryati Soedibyo. Di Yogyakarta, di atas tanah seluas 5 hektare lebih, bos Mustika Ratu Group ini tengah membangun hotel berbintang lima: Sheraton Mustika Yogyakarta Hotel (SMYH). Awal investasinya ditandai dengan resepsi peletakan batu fondasi di Yogya, Sabtu dua pekan lalu. Mooryati dikenal dengan produk jamu dan ramuan kecantikannya kini melirik celah baru. Melalui PT Mustika Princess Hotel, anak perusahaan PT Mustika Ratu, digandengnya ITT She~raton Indonesia untuk membangun hotel delapan lantai dengan 235 kamar. Akan dibuka akhir tahun depan, hotel SMYH direncanakan berbintang lima yang pertama di Yogyakarta ''Kami akan membayar fee pada Sheraton yang menempatkan orangnya untuk menjaga standar mutu,'' Mooryati berujar tanpa merinci. Untuk bisnis barunya ini Mooryati mempersiapkan dana US$ 50 juta termasuk biaya pembebasan tanah. Dari total biaya, 60% ditopang kredit Bapindo dan Bank Bali, sisanya dirogoh dari kocek Mus~tika Ratu sendiri. Tak percaya? Jamu sebagai bisnis intinya, kini beraset Rp 200 miliar dengan omzet tahunan Rp 100 miliar. Belum lama berselang dari bisnis jamu, Mooryati membangun gedung perkantoran bertingkat di kawasan elite Gatot Subroto, Jakarta. Dari sini memang tak terlalu jauh untuk mencoba peruntungan di sektor perhotelan. Dirancang oleh Raymond Hsu & Associate (Hong Kong) dan Atelier Enam (Bandung), ''Saya harap hotel ini jadi tujuan (wisata) mereka, bukan sekadar tempat menginap,'' kata Mooryati. Cucu Sri Susuhunan Paku Buwono X (Solo) ini akan menghibur tamu-tamu hotelnya dengan suasana khas keraton Yogya. Suasana khas itu, misalnya, akan dihidupkan dari bilik Royal Javanese Gate atau Kaputren. Di sini ada perawatan spa ala keraton, lengkap dengan lulur dan ramu-ramuan tradisional. Kaputren akan menyajikan program perawatan kecantikan tentu bagi tamu wanita. Mereka akan diperlakukan seperti la~yaknya putri keraton, termasuk cara memingitnya. Tamu pria akan di~manjakan diMDBO MDNMBale Kambang ini duplikasi tempat rileks Sultan Yogya beserta istri dan, maaf, selirnya. Dari lobi hotel yang terletak di lantai tujuh bisa dite~ngok Gunung Merapi di arah utara Yogya. Pendeknya, seperti kata Antonio Zamora, Vice Presi~dent ITT Sheraton Corp,'' Ada suasana ke~nyamanan keraton dalam hotel.'' Jaringan bisnis She~raton, yang punya 235 hotel mewah di seantero dunia, memang diharapkan akan membawa sukses bagi SMYH. Padahal bisnis Sheraton di Indonesia, yang bercokol di Lampung, Bandung, Bali, dan Lombok, tak selalu cerah. Lihatlah Sheraton Senggigi Beach Lombok, yang sempat mem-PHK-kan sejumlah kar~yawannya. Senggigi bisa bertahan berkat dukungan fulus dari rekan satu grup yang sukses di Bali: Sheraton Lagoon Nusa Dua Beach. (TEMPO, 1 Mei 1993) Sheraton tidak lesu sendiri. Kondisi bisnis hotel berbintang di Yogya juga tak lebih baik. Tingkat hunian hotel di sana belakangan terus melorot, dari 60% pada 1991 menukik menjadi 56% tahun lalu. Prediksi untuk tahun ini paling banter 50%. Berhadapan dengan fakta ini, Mooryati tak gentar. ''Penurunan itu hanya gejala musiman, dan saya yakin angka huniannya akan 75%,'' kata pengusaha sukses ini. Ia malah yakin akan balik modal paling lama delapan tahun sejak hotel dibuka. Wahyu Muryadi, Sri Wahyuni (Jkt), dan R. Fadjri (Yogya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus