Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bisnis Mini Lokal

Pembelian komputer mini merk apapun oleh instansi pemerintah dan BUMN harus diketahui Setneg. Penjual komputer impor merasa terancam. Industri perakitan seperti PT Rasikom belum berkembang. (eb)

22 Juni 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENJUAL komputer, seperti IBM, Wang, Digital, NCR, dan Xerox, memasuki tahun anggaran 1985-1986 ini, mulai merasakan bahwa pasar empuknya selama ini bakal dibagi-bagi kepada komputer rakitan lokal, yang sedang diberi angin oleh pemerintah. Kecemasan muncul setelah sebuah edaran, Maret lalu, dilayangkan ke pelbagai badan usaha milik negara (BUMN) dan instansi pemerintah: Semua pembelian komputer mini merk apa pun, mulai saat itu, harus dilakukan dengan diketahui Setneg. Para penjual komputer impor, tentu, jadi kebat-kebit. Sebab, sebelumnya, pemerintah pernah pula membuat ketentuan yang mengharuskan pembelian komputer mikro dilakukan lewat instansi bersangkutan. Menurut seorang pejabat perusahaan penjual komputer impor di Jakarta, kebijaksanaan itu mengesankan bahwa pemerintah ingin memaksakan semua instansi dan BUMN lebih banyak menggunakan komputer mikro. Pemerintah tampaknya tidak menghendaki pemakaian komputer mini impor secara meluas di seluruh jajarannya - sekalipun operasi komputer mini bisa tiga kali lebih cepat dibandingkan komputer mikro. Yang jadi ganjalan, mereka masih meragukan kemampuan komputer lokal digunakan sebagai terminal untuk komputer mini IBM Sistem 36 atau 4300, misalnya. Keraguan itu tampaknya beralasan, mengingat teknologi industri perakitan lokal belum jauh berkembang. PT Rasikom, misalnya, masih mengimpor secara utuh layar monitor, papan tombol, dan dtsc drlve dari berbagai merk. Satu-satunya pekerjaan perakitan yang ditanganinya adalah membuat otak komputer (central processing unit CPU). Jika CPU lokal dengan papan tombol, dsc drtve, dan layar momtor Impor itu digabung, maka jadilah terminal. Kabarnya, terminal ini bisa digunakan untuk komputer mini merk apa pun. Pencampuran pemakaian itu konon cukup berhasil dilakukan di sejumlah bank dan instansi pemerintah. Sukses ini rupanya cukup menciutkan nyali IBM, penjual terbesar komputer mini dan main frame. Penghasil komputer terbesar di dunia dari AS ini, tentu, lebih suka jika konsumen pemakai komputer mini IBM Sistem 36 atau 4300 juga menggunakan IBM personal computer sebagai terminal. PT Usaha Sistem Informasi (USI), penjual IBM di sini. USI tentu patut khawatir. Sukses pencampuran komputer mikro Rasikom itu bukan tak mungkin akan menggerogoti kekuatan pasarnya di komputer mini dan main frame. Bahkan, boleh jadi, terminal komputer mikronya pun bakal terdesak karena Rasikom berani menjual mikronya seharga Rp 3 juta dibandingkan IBM yang sampai Rp 5 juta sebuah. Persaingan merebut pasar pemerintah tampaknya akan berlangsung sangat ketat. Penjualan ke sektor pemerintah bagi pelbagai merk komputer rata-rata meliputi 50% bahkan bagi Olivetti sampai 70%. Tahun lalu, pasar penjualan sekitar 50 merk komputer di sini ditaksir bergerak antara Rp 150 milyar dan Rp 200 milyar. Pertumbuhan pasarnya setiap tahun diperkirakan mencapai 35%. Cukup menggiurkan, memang. DARI pasar sebesar itu, bagian penjualan komputer mikro diperkirakan antara Rp 30 milyar dan Rp 40 milyar, atau sekitar 20%. Tahun ini, USI sudah merasa beruntung jika dapat menjual 1.000 unit IBM personal computer. Sedangkan PT Abadi Kurnia Murni, penjual komputer Olivetti di sini, tak banyak berharap. Sejak masuk Indonesia, 1976, perusahaan ini mengaku baru bisa menjual 800-an unit. Tahun lalu ia masih bisa menjual empat komputer mini (Rp 35 juta sampai Rp 300 juta sebuah). Tapi tahun ini kelihatan makin gelap. Yang kelihatan masih menaruh harapan banyak adalah PT Astra Graphia. Ia memasarkan komputer Xerox sejak 1981 dan Digital sejak 1983. Menurut Tigran Adiwiyogo, presiden direktur Astra Graphia, pemasaran kedua produk komputer itu setiap tahun naik 40%. Dia menolak menyebut volume penjualannya secara keseluruhan karena merasa terlalu kecil. Ketentuan pemerintah pada bulan Maret itu dianggapnya banyak membantu. "Lagi pula, ini 'kan peraturan pemerintah, yang harus dijalankan," katanya. Prospek cukup baik tampaknya akan dihadapi Rasikom. Perusahaan lokal itu, tahun ini, merencanakan untuk menghasilkan sekitar 500 komputer mikro -naik dari sebelumnya yang hanya 50. Rasikom dapat angin baik setelah usaha untuk komputerisasi jalan tol Jakarta-Tangerang dan Bank Rakyat Indonesia berjalan baik. Dalam waktu dekat ini, ada enam perusahaan lokal yang sudah secara berangsur membuat komputer mikro akan menyusul Rasikom. Boleh dilihat siapa yang bakal tahan menghadapi persaingan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus