Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
PT Prima Karya Sarana Sejahtera berekspansi ke wilayah timur Indonesia.
Tren kebutuhan pekerja alih daya berisiko menurun karena pertumbuhan ekonomi stagnan maupun ada digitalisasi.
Bukan hanya pekerja outsourcing, PKSS juga menyeleksi pengguna tenaga alih daya.
PERUSAHAAN alih daya atau outsourcing, PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS), memulai tahun ini dengan membuka cabang baru di Ambon, Maluku. Ekspansi ini menandai kehadiran perusahaan di 35 titik di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekspansi ke timur Indonesia menjadi salah satu fokus perusahaan tahun ini. Di kawasan tersebut, perusahaan sudah hadir di Makassar, Kendari, Kupang, Sorong, dan Jayapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PKSS Donny Permana mengatakan potensi di kawasan ini sangat besar. "Kalau di barat sudah saturated, di timur ini masih akan berkembang dengan potensi pengembangan sumber daya alamnya dan pertambangan, dan di sana masih challenging untuk mendapatkan pekerja yang kompeten," katanya pada Senin, 3 Februari 2025.
Dia berharap kehadiran PKSS bisa membantu memenuhi kebutuhan pekerja di kawasan timur Indonesia.
Selain berfokus mengembangkan jasa penyediaan tenaga kerja, Donny menuturkan perusahaan berupaya mengembangkan lini bisnis lain yang masih berkaitan dengan ketenagakerjaan. Dia memperkirakan tren penyaluran tenaga kerja berisiko terus turun.
Berikut petikan wawancara Donny kepada wartawan yang di antaranya menjawab pertanyaan Tempo pada Senin, 3 Februari 2025.
Direktur Utama PT Prima Karya Sarana Sejahtera Donny Permana di Jakarta, 4 Februari 2025. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Apa tantangan mempersiapkan tenaga kerja di kawasan timur Indonesia?
Pertama, lembaga-lembaga pendidikan itu relatif lebih banyak di barat. Jadi, memang kendala utama itu mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kualifikasi. Ada kendala bahasa juga di samping untuk mendapatkan talent-nya. Tapi secara umum sebenarnya sama potensi di sana. Kami berusaha membangun talent ini sebagai jembatan mereka supaya jadi tenaga yang tidak sekadar punya talent, tapi juga experience.
Ada rencana untuk berekspansi ke daerah mana lagi?
Untuk 2025 tentunya masih ada cabang-cabang yang bisa kami tingkatkan. Jadi, untuk daerah yang saturasinya tinggi, kami pindah ke tempat yang masih berkembang. Nanti ada daerah-daerah yang kami fokuskan untuk menjadi tempat mencari pekerja, ada juga yang untuk mencari user atau pemberi kerja yang membutuhkan karyawan.
Sampai sekarang citra negatif di bisnis outsourcing sangat lekat. Bagaimana perusahaan meyakinkan pencari kerja maupun pemberi kerja?
Pertama, untuk mendapatkan bisnis yang sehat, kami juga harus dapat sumber atau pemberi kerja yang prudent juga. Jadi kami tidak sembarangan mengambil user. Katakan tentang kompensasi, ada user tertentu yang memang tidak mau memberikan kompensasi pada akhir masa kerja. Padahal secara normatif itu harus. Maka kami memilih tidak bekerja sama. Jadi kami selektif juga.
Bukan cuma pencari kerja ya yang diseleksi?
Iya. Pemberi kerjanya juga. Ini supaya sehat itu tadi. Dan kita tidak hanya berkompetisi mengenai nilai management fee (biaya jasa yang dikenakan kepada pemberi kerja). Kalau kami berkompetisi dengan menjual semurah-murahnya, tentu akan mengorbankan kualitas juga.
Donny PermanaPendidikan: Karier: |
Dengan selektif seperti ini, apa tidak khawatir kalah saing?
Tentunya itu terasa mahal. Tapi biaya ketika tidak comply itu lebih mahal. Jadi, memang salah satu syarat untuk sukses adalah seleksi jasa outsourcing-nya harus ketat karena ini bukan masalah pengadaan barang.
Bagaimana proyeksi pertumbuhan bisnis penyediaan tenaga kerja di tengah pertumbuhan ekonomi yang stagnan?
Untuk yang manpower outsourcing mungkin agak menurun. Entah karena pertumbuhan ekonomi maupun ada digitalisasi. Contohnya untuk security, tenaga keamanan, itu sudah ada teknologi juga yang dikenal sebagai integrity security management sehingga tidak lagi butuh kehadiran fisik.
Tapi yang manage service itu berpotensi meningkat. Ini yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Misalnya proses rekrutmen yang diserahkan ke perusahaan kami. Permintaan untuk menyediakan tenaga kerja bagian sales juga akan meningkat karena ada tren perusahaan ingin lebih berfokus ke bisnisnya.
Seberapa besar kontribusi bisnis manpower outsourcing terhadap pendapatan perusahaan?
Manpower outsourcing itu hampir 90 persen. Mayoritas kami menyuplai untuk tenaga security. Selebihnya untuk berbagai fungsi, dari administrasi, pengemudi, teknisi, hingga sekretaris.
Dengan proyeksi bisnis tadi, ada potensi penurunan pendapatan?
Nanti kami beralih ke penyediaan tenaga kerja yang baru. Memang ada pekerjaan yang hilang, tapi nanti ada jenis pekerjaan baru yang muncul. Juga ada peluang dari lini bisnis manage service tadi.
Sejumlah penyedia jasa outsourcing sudah melantai di bursa. Apakah PKSS ada rencana untuk IPO?
Belum mengarah ke situ.
Apa tantangan untuk ekspansi bisnis perusahaan tahun ini?
Perekonomian ini boleh dibilang ada tantangan, terlihat dari daya beli dan lain-lain. Kami juga khawatir itu berdampak pada permintaan tenaga kerja. Tapi kami percaya, pemerintah akan memberi insentif segala macam. Itu pasti akan menggerakkan ekonomi juga. Apalagi di Indonesia timur itu, kami sudah siap juga mendukung prosesnya. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo