Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bisnis Sepekan

8 Oktober 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inflasi Tahunan 6,95 Persen

Inflasi tahunan (year on year) per September 2007 mencapai 6,95 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, inflasi pada September 2007 sebesar 0,8 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan Agustus, 0,75 persen. Sedangkan inflasi tahun takwim sampai September di posisi 4,41 persen.

Dari 45 kota yang disurvei Badan Pusat Statistik, 43 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe, 3,28 persen, dan terendah di Jayapura, 0,05 persen. Dilihat per sektor, penyumbang terbesar inflasi September adalah bahan makanan (1,81 persen) dan kelompok sandang (1,22 persen).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggap tingkat inflasi pada September ini masih wajar. ”Saya rasa 0,8 persen dan 6,9 persen masih di dalam rentang yang kami bayangkan,” katanya, Senin kemarin. Menurut dia, kenaikan inflasi biasa terjadi menjelang Lebaran. Dia optimistis target inflasi tahunan, enam persen plus-minus satu persen, akan tercapai.

Lativi Siarkan Liga Inggris

MASYARAKAT Indonesia kini bisa menikmati kembali siaran Liga Inggris tanpa harus berlangganan Astro. Lativi Media Karya telah memenangkan tender hak siar Barclays Premier League atau Liga Inggris. Untuk pertama kalinya Lativi menayangkan satu siaran langsung dan satu siaran tunda pada Sabtu pekan lalu. Selain itu, Lativi juga berhak menyiarkan preview game dan highlight Liga Inggris.

Tender hak siar tadi dilaksanakan oleh ESPN Star Sports (ESS) selaku pemegang hak siar Barclays Premier League. Sebelumnya, ESS hanya memberikan hak siar Liga Inggris kepada Astro All Asia Network, induk perusahaan PT Direct Vision-Astro TV yang bermarkas di Malaysia. Sehingga, hanya Astro TV yang menyiarkan pertandingan Liga Inggris musim 2007–2008.

Vice President Corporate Affairs PT Direct Vision-Astro Halim Mahfudz mengatakan, Astro tidak terlibat dalam pelaksanaan tender ini. ”Kami hanya memfasilitasi,” kata Halim di Jakarta, Senin pekan ini. Namun, Astro TV tetap akan menayangkan 370 pertandingan, terutama pertandingan tim papan atas beserta preview, post game, serta highlight yang menyoroti tiap pertandingan.

Majelis Komisi untuk Temasek

SEBUAH majelis komisi dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk memutuskan dugaan monopoli di industri telekomunikasi Indonesia oleh Temasek Group Ltd. Ketua KPPU Mohammad Iqbal mengatakan, majelis tadi telah diputuskan dalam rapat. ”Anggota majelis sedang dipersiapkan,” kata Iqbal di Jakarta, akhir pekan lalu.

KPPU mulai menyidik kasus ini karena diduga ada monopoli oleh perusahaan investasi asal Singapura itu. Melalui Singapore Telecom, Temasek menguasai 35 persen saham PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dan 41,94 persen saham PT Indosat melalui Singapore Technologies Telemedia, anak perusahaan lainnya.

Dugaan monopoli itu didasarkan pada tarif yang diterapkan kedua perusahaan itu lebih tinggi daripada operator yang lain. Senior Vice President Operation STT, Jaffa Sony Ariffin, menyatakan siap menerima putusan KPPU. ”Kalau hasilnya negatif, kami akan mengajukan banding,” kata Jaffa.

Barclays Gagal Kuasai ABN Amro

Konsorsium yang dipimpin Royal Bank of Scotland (RBS) diperkirakan akan menang tender pembelian saham bank raksasa di Belanda, ABN Amro. Bila terwujud pada penutupan Jumat pekan ini, transaksi ini akan menjadi akuisisi terbesar sepanjang sejarah merger bank di dunia.

Dalam transaksi ini, RBS yang berkantor pusat di Edinburgh, Skotlandia, berkongsi dengan mitranya, Santander, bank asal Spanyol, dan Fortis bank dari Belgia. Kalangan analis percaya bahwa konsorsium tiga bank Eropa ini akan menutup transaksi spektakuler ini setelah berjuang selama enam bulan melawan Barclays Plc., bank asal Inggris.

Konsorsium RBS mengajukan harga 71 miliar euro atau Rp 916 triliun, setara dengan empat kali lipat aset bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri. Tawaran ini lebih tinggi 20 persen dibandingkan penawaran Barclays. Karena harga terlalu rendah, Kepala Eksekutif ABN, Rijkman Groenink, berniat membatalkan dukungannya untuk Barclays. Presiden Barclays Bank, Bob Diamond, mengakui pesaingnya akan menang dalam pertarungan ini jika mereka bertahan dengan harga tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus