Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bisnis Sepekan

2 Oktober 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartu Mentari Hadir di Hong Kong

Indosat melakukan gebrakan baru. Pekan lalu mereka meluncurkan kartu prabayar Mentari Hong Kong yang ditujukan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana. Hong Kong memang pasar yang menggiurkan. Di bekas koloni Inggris itu, tak kurang dari 100 ribu tenaga kerja Indonesia bekerja. Selain mereka, Hong Kong juga menjadi salah satu tujuan wisata para pelancong Indonesia.

Dengan masuknya Indosat ke Hong Kong, konsumen tak perlu pusing mencari Mentari. Sekurangnya 300 toko siap menjadi outlet penjualan. Sebagian besar gerai itu ada di distrik Hung Hom dan kawasan Causeway Bay Center, yang menjadi pusat pertemuan TKI di waktu senggang. Tarif hubungan antartelepon seluler pun cukup kompetitif. Untuk hubungan sesama Indosat dikenakan tarif HK$ 0,68 per menit, sedangkan tarif SMS HK$ 0,39.

Indosat agaknya juga tak hanya membidik Hong Kong. "Kami juga sedang menjajaki negara-negara Arab, Taiwan, Singapura, dan Malaysia," kata Ichsan Prakasa, General Manager Indosat. Seperti Hong Kong, negara-negara itu merupakan daerah tujuan tradisional para pekerja Indonesia.

Kartu Prabayar Lama Sampai Desember

Penjual kartu telepon seluler prabayar harus berpacu dengan waktu menghabiskan stoknya. Kartu itu akan ditarik dari peredaran pada Desember mendatang. Penarikan itu terkait dengan diterapkannya peraturan baru, yakni kartu prabayar bakal teraplikasi dengan sistem registrasi operatornya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil sudah meminta operator menarik kartu prabayar lama yang belum laku. Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sebelumnya juga meminta operator mengganti kartu prabayar lama dengan yang baru pasca-periode registrasi prabayar berakhir 27 September lalu.

Menurut Sofyan, pada akhir tahun nanti semua kartu prabayar sudah terinstal aplikasi registrasi. "Kesempatan diberikan hingga akhir tahun agar operator dapat menghabiskan stoknya," kata Sofyan di Jakarta, pekan lalu. Pemerintah melakukan registrasi prabayar untuk mendata identitas pelanggan. Setelah deadline registrasi dilewati, tercatat 5,5 juta nomor seluler prabayar hangus.

Semen Gresik Ekspansi ke Asia

Semen Gresik merencanakan akuisisi sejumlah pabrik semen di Thailand, Malaysia, dan Timur Tengah. Keputusan tersebut ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham yang digelar akhir pekan lalu di Jakarta. Tekad menjadi pemain regional diputuskan setelah PT Rajawali Corporation memiliki 24,9 persen saham pabrik semen pelat merah ini.

Wakil Komisaris Utama Darjoto Setyawan mengatakan sudah mendekati beberapa pabrik semen di Thailand dan Malaysia untuk memuluskan rencana mereka. Tapi, wakil dari pemerintah menginginkan ekspansi dilakukan ke Timur Tengah. "Di sana lebih strategis," kata Direktur Utama Dwi Soetjipto. Soal negara mana yang akan dipilih, rapat tersebut belum memutuskan.

Ekspansi ke Asia tampaknya sudah menjadi kebutuhan. Soalnya, kata Darjoto, kebutuhan pasar semen dalam negeri sudah bisa dipenuhi oleh pabrik semen yang ada, sementara produksinya masih berlimpah. Semen Gresik sendiri dengan produksi 16 juta ton setahun kini menguasai 49 persen pasar semen lokal.

Rapat juga memutuskan perubahan komposisi komisaris dan direksi. Selain Darjoto, wakil Rajawali lainnya adalah bekas Direktur PT Exelcomindo Pratama Tbk, Rudiantara, sebagai wakil direktur utama, dan bekas Direktur Paper One, Irwan Suarly, sebagai direktur pemasaran. Bekas Menteri Keuangan Rizal Ramli didapuk menjadi komisaris utama mewakili pemerintah.

Bos Bank Niaga Mundur

Presiden Direktur PT Bank Niaga Tbk., Peter B. Stok, akan resmi mengundurkan diri dari jabatannya mulai awal 2007. Informasi pengunduran dirinya sudah beredar di kalangan pelaku perbankan sejak pekan lalu. Kabarnya, tiga pekan lalu, pengunduran diri Peter sudah disampaikan ke Bank Indonesia.

Peter B. Stok, yang dikonfirmasi Tempo melalui telepon, menolak berkomentar. "Akan ada pengumuman resmi dari kami," kata dia, Kamis malam pekan lalu. Peter menjadi Presiden Direktur Bank Niaga sejak 2000. Sebelumnya, dia menduduki posisi wakil presiden direktur di bank yang sama dari 1994 sampai 1997.

Rencana mundur Peter B. Stok ini mau tak mau membetot perhatian. Tiga pekan lalu Jos Luhukay, Presiden Direktur PT Bank Lippo Tbk., juga mundur per 1 Oktober. Berkembang spekulasi, rencana mundurnya kedua pejabat bank itu terkait dengan kabar burung rencana merger Bank Lippo dan Bank Niaga.

Bank Indonesia bakal mewajibkan bank umum dengan pemilik sama untuk menyatu. Sebanyak 87,5 persen saham Bank Lippo dimiliki oleh Santubong Investment B.V., perusahaan yang dikelola oleh Khazanah Nasional Berhad. Sedangkan 65 persen saham Bank Niaga dimiliki oleh Bumiputera Commerce Holding Berhad, yang juga dikendalikan Khazanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus