Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BKN Jamin Tak Ada Kebocoran Soal Ujian SKD CPNS

Ujian Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Sipil Negara (SKD CPNS) dilakukan mulai hari ini di seluruh provinsi.

27 Januari 2020 | 11.42 WIB

Kepala BKN Bima Haria Wibisana (tengah) meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis Computer Assisted Test (CAT) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020. ANTARA
Perbesar
Kepala BKN Bima Haria Wibisana (tengah) meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis Computer Assisted Test (CAT) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ujian Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Sipil Negara atau SKD CPNS dilakukan mulai hari ini, 27 Januari 2020, di seluruh provinsi. Badan Kepegawaian Negara (BKN) menjamin tidak ada kebocoran soal.

"BKN sendiri tidak tahu soalnya. Tidak bisa melihat soalnya, hanya memfasilitasi ujiannya. Jadi kalau ditanya soalnya seperti apa, saya belum pernah lihat soalnya dan enggak mungkin bisa lihat soalnya," ujar Kepala BKN Bima Haria Wibisana di kantor pusat BKN pada Senin, 27 Januari 2020.

Bima menjelaskan soal ujian SKD dibuat konsorsium perguruan tinggi yang diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian, soal tersebut diberikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang selanjutnya diteruskan ke Badan Siber dan Sandi Negara. Barulah kemudian sampai ke BKN.

"Begitu kami terima, itu sudah dalam bentuk enkripsi oleh Badan Siber dan Sandi Negara," ujarnya.

Dengan proses ini, Bima meyakinkan tidak ada kecurangan dalam ujian SKD CPNS tahun ini. Namun saat ditanya perihal kebocoran soal yang mungkin terjadi, dia menjawab bahwa itu merupakan kisi-kisi dari Kemenpan. Peserta CPNS bisa membuat soal dari kisi-kisi tersebut sebagai bahan tes sebelum ujian.

Selain itu, Bima menunjukkan adanya monitor pemantau nilai peserta yang sedang mengerjakan ujian di ruang tunggu. Layar monitor tersebut bertujuan sebagai alat transparansi dan akuntabilitas dari tidak adanya intervensi hasil ujian.

"Jangan dikira kami mempermainkan nilai, enggak, itu real time, kalau benar nambah nilainya di situ kalau salah tidak nambah," ujarnya.

DEA REZKI GERASTRI | KODRAT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus