Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bom Surabaya Bakal Naikkan Kesadaran Asuransikan Bangunan

Adanya teror bom Surabaya diperkirakan meningkatkan kesadaran pengusaha mengasuransikan aset bangunannya.

14 Mei 2018 | 08.42 WIB

Kawasan permukiman di Jakarta, dengan latar belakang gedung perkantoran. TEMPO CHANNEL/JARING.ID
Perbesar
Kawasan permukiman di Jakarta, dengan latar belakang gedung perkantoran. TEMPO CHANNEL/JARING.ID

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Konsorsium Pengembangan Industri Asuransi Indonesia Terorisme-Sabotase atau KPIAI-TS Robby Loho mengatakan terjadinya kembali teror bom diperkirakan meningkatkan kesadaran pengusaha mengasuransikan aset bangunannya. Pernyataan Robby itu menanggapi tiga ledakan bom di Surabaya pada Ahad, 13 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Robby menyebutkan meningkatnya peristiwa dari tindak terorisme dan sabotase akhir-akhir ini akan meningkatkan kewaspadaan pemilik properti, khususnya high rise building. “Kalau lagi tidak ada kejadian, cepat lupa. Nanti, kalau ada kejadian, baru ingat lagi,” ucapnya, Ahad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tak hanya ancaman terorisme, menurut Robby, perhelatan agenda politik hingga 2019 juga bakal memicu kenaikan penerimaan premi. Adanya agenda pemilihan umum untuk kepala daerah dan pemilihan umum presiden tahun depan akan meningkatkan pemasaran produk tersebut.

Roby, yang juga menjabat Direktur Utama PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein), menuturkan produk asuransi terorisme dan sabotase ini merupakan tambahan dari produk asuransi properti. Produk ini memberikan proteksi tertanggung dari risiko kerusakan properti akibat aksi terorisme dan sabotase.

Selain itu, kata Roby, saat ini produk tersebut telah diperluas dengan risiko atas kerugian finansial atau lost of profit (LoP). "Misalnya pengelola hotel karena peristiwa terorisme mesti berhenti beroperasi. LoP menanggung kerugian akibat itu,” ujarnya.

Sebelumnya Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin Bob Azam menyatakan keyakinannya bahwa penanganan kepolisian yang cepat tidak akan membuat teror bom Surabaya berdampak pada pasar modal dan pasar uang.

"Setelah aparat menangkap dan segera memproses pelaku yang bertanggung jawab, pasar modal dan pasar uang tidak terganggu,” ucap Bob kepada Tempo, Ahad, 13 Mei 2018.

Lebih jauh, Bob berharap tragedi bom Surabaya tersebut tidak menghambat kegiatan perekonomian. Karena itu, dia menuturkan pelaku pengeboman tersebut harus segera diusut. Dia yakin kepolisian dapat menangani kasus ini dengan segera.

BISNIS | CHITRA PARAMAESTI

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus