Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Boom manajer filipina

Tenaga manajer di bidang keuangan dan perbankan di indonesia banyak diisi orang filipina karena pen- didikan manajemennya tergolong maju. manajer fili- pina tidak terlalu rewel dalam soal gaji.

22 Juni 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tenaga manajer di sektor keuangan atau bank banyak diisi orang Filipina. Gaji bisa lebih murah dan tak suka rewel. TONG Padilla masih 28 tahun ketika pertama kali 1983, menginjak Jakarta. Keinginannya untuk selalu bekerja di luar negeri dan kenyataan ekonomi negerinya, Filipina, yang ketika itu lambat tumbuhya, membuatnya betah di sini. Sekarang, dalam usia 36 tahun, ayah tiga anak ini di Jakarta menempati rumah keren di lingkungan elite Permata Hijau. Di sini ia mulai sebagai wakil dari Ayalla, sebuah perusahaan Filipina yang membentuk usaha patungan di bidang leasing dengan mitra lokal. Sejak 1985, ketika perusahaan yang diwakilinya itu menjual bagian sahamnya ke mitra Indonesia, Tong Padilla memilih berhenti. Dengan gelar bachelor dari Jurusan Manajemen Bisnis Perguruan Ateneo, Filipina, ia memutuskan untuk meneruskan karier yang sudah dirintisnya sejak lulus, yakni di bidang perbankan dan keuangan. Lantas ia memilih bergabung ke Lippo Group. Jabatannya sekarang adalah executive director di Invest ment Banking & Securities Division Lippo. Sebagai manajer profesional, Tong Padilla memang bisa dijadikan contoh di antara rekan-rekan seprofesi dari negerinya yang kemudian berhasil menikmati hasil kerja keras di luar negeri. Menurut majalah Fortune awal Juni, perkembangan bisnis di Asia telah mengakibatkan banyak perusahaan yang berkembang mengalami kekurangan manajer. Dalam kenyataan sehari-hari, Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi 7% dan perkembangan swastanya yang makin merebak ke berbagai sektor, ternyata juga mengalami kekurangan tenaga manajer itu. Soal kelangkaan itu tak dibantah oleh Direktur Eksekutif Prasetiya Mulya, Djisman Simanjuntak. "Kesenjangan itu perlu diisi. Kalau kemudian yang mengisinya orang-orang Filipina, dugaan saya karena Filipina tergolong maju dalam pendidikan manajemennya," kata Djisman. Perkembangan ini, bagi Djisman, sebenarnya bisa memacu masyarakat bisnis di Indonesia untuk lebih banyak lagi memberikan perhatian pada pendidikan manajemen di dalam negeri. Di Jakarta, kini tercatat 400 keluarga Filipina, yang kepala keluarganya bekerja di pelbagai bidang. Memang belum ada angka pasti, berapa sebenarnya di antara mereka yang bekerja sebagai manajer profesional di sini. Tapi, dalam perkiraan Managing Director dan Partner Price Waterhouse Consultant, Kemal A. Stamboel, kebanyakan dari mereka bekerja di bidang keuangan, yang tentunya pada posisi yang cukup penting. Price Waterhouse adalah lembaga konsultan (tingkat internasional) yang sebagian kegiatannya melayani permintaan banyak perusahaan besar dalam pengadaan tenaga manajer yang piawai. Harap maklum kalau sektor keuangan di sini banyak melibatkan manajer dari Filipina. Negeri itu, kendati belakangan pertumbuhan ekonominya tak terlalu cerah dibanding negara ASEAN lainnya, bidang perbankannya sudah tumbuh lebih lama. Indonesia sendiri baru mulai marak terutama setelah Pakto 1988. Menurut Tong Padilla, perbankan dan jasa keuangan di negerinya sudah mulai paling tidak sejak awal 1970-an. Ini memberikan peluang yang lebih luas bagi para mahasiswa lembaga-lembaga pendidikan bisnis dan manajemen di negeri itu untuk berpraktek. Konon, setiap tahun ada 1.000 orang lulusan pendidikan itu yang siap pakai. Lagi pula, menurut banyak eksekutif di sini atau di Singapura dan Hong Kong, tenaga-tenaga manajer dari Filipina itu tak terlalu rewel dalam menuntut patokan gaji. Bahkan, untuk kualitas yang setara dengan yang dari Filipina itu, kata sumber TEMPO, manajer Indonesia sering menuntut gaji lebih tinggi. Di sini, menurut sumber di Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Asing Departemen Tenaga Kerja, masih banyak posisi yang bisa dipegang oleh tenaga kerja asing. Dan orang Filipina selama ini juga tak pernah ada yang bikin susah. Selain Lippo Group, swasta nasional lainnya yang merasa cocok dengan manajer Filipina antara lain Panin Bank. Sudah hampir setahun ini Panin Bank mengandalkan seorang tenaga ahli dari sana, B.M. Sison namanya. Presiden Direktur Panin Bank Prijatma Atmadja mengatakan, alasannya memilih orang Filipina itu adalah karena tenaga bankir kita yang kualifikasinya tinggi sangat kurang. "Lagi pula, beberapa senior officer kita pindah ke bank lain. Jadi, apa salahnya saya mengambil tenaga asing yang baik," katanya. Sebagai penasihat ahli, gaji B.M. Sison sama seperti pegawai senior lainnya. Fasilitas rumah tinggalnya di Kemang juga bukan yang terlalu mewah. "Dan saya puas, karena dia menguasai banyak bidang, bisa memberi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan," kata Prijatna. Para Filipino yang sudah punya bekal keterampilan bagus lazimnya selalu ingin bekerja di luar negeri. Ada yang punya alasan untuk memperluas wawasan, seperti- dalam pengakuannya- Tong Padilla itu. Ada lagi, kata Padilla, "Alasan utamanya adalah pertimbangan ekonomi. Kebanyakan mereka berpendapat akan lebih sukses dan lebih banyak memiliki kesempatan berkarier di luar Filipina. Di dalam negeri, mereka menghadapi masalah perekonomian negara yang sedang terganggu." Apalagi kalau posisinya di sini mewakili pemegang saham dalam sebuah usaha patungan. Misalnya Vice President Director PT Panin DKB Oceaning Leasing, Enrique V. Bernardo. Kepada Lenah Susianty dari TEMPO yang menemuinya, Enrique mengatakan bahwa gajinya di sini memang lebih tinggi dibandingkan di Filipina. Di sini ia memperoleh fasilitas rumah tinggal di permukiman mewah Pondok Indah, mobil, dan biaya sekolah bagi anak-anaknya. Mohamad Cholid dan Sri Indrayati (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus