Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, Arief Prasetyo Adi, mengatakan sedikitnya akan ada enam BUMN di sektor pangan yang akan dimerger menjadi tiga perusahaan, sebelum holding pangan terbentuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi yang merger itu ada tiga itu. jadi dari enam menjadi tiga," ujar Arief dalam acara Ngobrol Tempo, Senin, 23 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan perusahaan yang dilebur adalah perusahaan yang memiliki lini bisnis sejenis, misalnya PT Perikanan Nusantara dengan Perum Perindo, PT Pertani (Persero) dengan PT Sang Hyang Seri (Persero), serta PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Proses merger tersebut, menurut Arief, perlu dilakukan agar perusahaan-perusahaan di bawah Holding BUMN Pangan nantinya tidak saling bertabrakan bisnisnya.
Proses merger perusahaan merupakan salah satu tahapan yang perlu ditempuh sebelum Holding BUMN pangan rampung. Arief mengaku diberi target oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk merampungkan semua prosesnya pada Desember 2020, atau selambat-lambatnya di Januari 2021. Di samping peleburan perusahaan, proses lainnya adalah mengubah perusahaan yang berbentuk Perusahaan Umum menjadi Persero.
Proses yang dilalui dalam membentuk holding ini antara lain adalah bertemu dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, hingga rapat-rapat bersama dengan para Direktur Utama BUMN pangan. Ia berujar proses pembentukan holding mesti sesuai dengan kaidah Good Corporate Governance.
"Jadi tidak main merge begitu saja, harus ada yang disesuaikan dengan aturan. Kalau tidak nanti terjadi temuan. Jadi harus konsolidasi aset, keuangan gitu ya," tutur Arief. Ia menuturkan bahwa semua proses itu sejatinya sudah dimulai sejak kepemimpinan direktur utama sebelumnya dan akan dia teruskan.
Arief mengatakan pembentukan holding bertujuan menyederhanakan pelbagai hal yang sebelumnya rumit, serta mendukung ketahanan dan kedaulatan oangan. Nantinya, Holding BUMN Pangan ini akan bergerak menyeluruh dari hulu ke hilir.
"Dari input di hulu, proses nanti ada produksi, pergudangan, dan distribusi. Terakhir bisa sampai retail atau customer," ujar bekas Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya itu.