Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan komponen inti pada November tahun ini mengalami inflasi 0,13 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,43 menjadi 122,59 pada periode Oktober-November 2017. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi komponen inti pada November merupakan inflasi inti bulanan dan inflasi tahunan terendah sejak 2004.
“Terendah sejak 2004. Ini inflasi month-to- month dan year-on-year terendah,” katanya di kantor BPS, Jakarta Pusat, pada Senin, 4 Desember 2017.
Simak: Harga Cabai Kerek Inflasi di Jakarta
Suhariyanto menuturkan salah satu penyebab inflasi komponen inti pada bulan ini adalah banyaknya komoditas yang ketika dikumpulkan memberikan andil 0,08 terhadap inflasi.
“Penyebabnya banyak. Kalau kita lihat, mayoritas dari jumlah komoditas yang naik itu 361, ada yang stabil, dan ada yang turun 152,” ujarnya.
BPS mencatat inflasi komponen inti secara akumulatif sepanjang tahun ini 2,82 persen (year-to-date) dan inflasi November 2017 terhadap November 2016 sebesar 3,05 persen (year-on-year).
Ditilik dari komponennya, inflasi tertinggi terjadi pada barang yang harganya bergejolak (volatile food), disusul barang yang harganya diatur pemerintah (administered price). BPS mencatat inflasi volatile food dan administered price masing-masing 0,38 persen dan 0,21 persen.
Kendati begitu, Suhariyanto optimistis inflasi pada Desember nanti masih akan terkendali. Mengingat tren-tren sebelumnya, kata Suhariyanto, inflasi Desember akan naik dengan dipicu peningkatan permintaan dan diikuti kenaikan harga.
Suhariyanto juga menyatakan tak khawatir ihwal daya beli masyarakat. Menurut dia, memang ada pergeseran mengenai daya beli yang disebabkan setidaknya tiga faktor.
“Penyebab utamanya adalah porsi pendapatan masyarakat yang ditabung. Kedua, kita juga tidak bisa mengingkari ada lifestyle yang berubah dari leisure ke non-leisure. Ketiga, juga ada pergerakan dari offline ke online. Masing-masing saling terkait,” ucapnya.
Meski demikian, Suhariyanto berharap tahun ini dapat ditutup dengan tingkat inflasi yang sesuai dengan target. “Permintaan naik, tetapi harga juga terkendali,” tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini