Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BRI Group Catat Laba Rp29,9 Triliun per Akhir Kuartal II 2024

Hingga akhir kuartal II 2024, penyaluran kredit BRI tercatat Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

25 Juli 2024 | 11.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama PT BRI Sunarso pada pemaparan press conference kinerja keuangan Triwulan II 2024 di Jakarta, Kamis 25 Juli 2024. Dok. Bank BRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dan entitas perusahaan anak mencetak laba Rp29,9 triliun per akhir kuartal II 2024. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, kinerja positif BRI Group tak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh dua digit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hingga akhir kuartal II 2024, penyaluran kredit BRI tercatat Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih mendominasi penyaluran kredit. Porsinya mencapai 81,96 persen dari total penyaluran kredit BRI atau sekitar Rp1.095,64 triliun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat," kata Sunarso dalam keterangan resmi di Jakarta pada Kamis, 25 Juli 2024.

Per akhir Juni 2024, aset BRI tumbuh 9,54 persen yoy menjadi Rp1.977,37 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut, kata Sunarso diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudent. Dengan demikian, perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. 

Rasio loan at risk (LAR) turun dari semula 14,94 persen pada akhir kuartal II 2023 menjadi 12 persen pada akhir kuartal II 2024. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) terjaga di kisaran 3,05 persen. Rasio NPL coverage-nya tercatat pada level 211,6 persen.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh 11,61 persen yoy menjadi Rp1.389,66 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 7,66 persen yoy menjadi Rp877,90 triliun. “Dana murah masih mendominasi struktur DPK BRI, di mana porsi CASA mencapai 63,17 persen dari total DPK BRI,” tutur Sunarso.

Perseroan juga mencatat peningkatan fee based income menjadi sebesar Rp11,26 triliun. Angkanya tumbuh 10,15 persen yoy dari periode yang sama tahun 2023 yang hanya Rp10,22 triliun. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus