Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

BRI Raih Peringkat 110 Global Top 1.000 Banks Rilisan The Banker, Ini Profil Dirut BRI Sunarso Plus Harta Kekayaannya

BRI meraih peringkat 110 Global Top 1.000 Banks rilisan The Banker. Berikut profil Dirut BRI Sunarso.

17 Juli 2024 | 10.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI masuk dalam daftar Top 1000 Banks 2024 yang dirilis oleh media ekonomi dan keuangan berbasis di London, yaitu The Banker, pada Rabu, 10 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Antara, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan seluruh penghargaan yang diperoleh BRI tak lepas dari komitmen perseroan yang terus mengusung misi menciptakan economic value dan social value dengan terus fokus pada pemberdayaan UMKM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hal tersebut terbukti berhasil menjadi landasan dalam pencapaian kinerja yang positif bagi BRI yang menjadi leader di industri perbankan di Indonesia serta semakin menunjukkan pengaruh di industri keuangan regional dan global," kata Sunarso melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 15 Juli 2024.

Dalam daftar Top 1000 Banks 2024, tercatat 26 bank berasal dari Indonesia dan BRI menduduki peringkat teratas serta berperingkat 110 secara global.

Adapun Top 1000 Banks 2024 tersebut berisikan 1000 bank terbaik di seluruh dunia, dengan parameter penilaian Tier 1 Capital, Aset, Profit pre tax, Capital Asset Ratio, Return on Capital, dan Return on Asset.

Profil Direktur Utama BRI

Sunarso bukanlah nama baru di jajaran dewan direksi BRI. Sunarso pernah menjabat Wakil Direktur sejak 2015. Kemudian, ia ditetapkan sebagai Dirut menggantikan Suprajarto melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, pada Senin, 2 September 2019. Dilansir dari Antara, pria kelahiran Pasuruan pada 7 November 1963 itu sempat menduduki kursi Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) pada Oktober 2017 sampai Januari 2019. Namun, ia kembali ditunjuk menjadi salah pimpinan tertinggi bank plat merah tersebut. 

Sunarso mengawali pendidikan di perguruan tinggi dengan meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1988. Bos BRI itu juga melanjutkan pascasarjana hingga memperoleh gelar Master of Business Administration dari Universitas Indonesia (UI) pada 2002. 

Pria yang menerbitkan buku berjudul Strategi Pembangunan Pertanian yang Visioner dan Integratif itu tercatat mengikuti berbagai program pelatihan di London Business School, Melbourne University, University of Chicago, University of New South Wales, dan Northwestern University.

Karier profesional Sunarso diawali sebagai Analis Kredit di Bank Dagang Negara (BDN). Karier kemudian menanjak dan menjabat sebagai Asisten Relationship Manager serta Relationship Manager pada 1991-1996. 

Pada 1999, ia memulai karier di Bank Mandiri sebagai seorang Bankir. Sejumlah tugas sempat diembannya, antara lain Senior Officer, Senior Relationship Manager, Senior Vice President (SVP) Client Service Team Manager, Assistant Vice President, SVP Group Head Plantation Spesialist, serta Executive Vice President Group Head Agro-Based Corporate Banking. 

Pada akhirnya, Sunarso menduduki posisi puncak sebagai Direktur Commercial & Business Banking PT Bank Mandiri (Persero) sejak 2010 sampai 2015. Saat bertugas di Pegadaian, ia menjadi inisiator transformasi digital dan mendapat sejumlah penghargaan di bidang kepemimpinan dari BUMN.

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) elektronik, Sunarso pertama kali menyampaikan laporan harta kekayaannya saat menjadi Wakil Direktur Utama BRI pada 30 April 2015 sebesar Rp62,8 miliar (Rp62.859.283.220). 

Dalam laporan harta kekayaan terakhir pada periode 31 Desember 2021, ia tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp166,7 miliar (Rp166.753.308.225). Namun, ia belum menyerahkan laporan terbaru kepada KPK untuk periode 2022. Dengan begitu, kekayaan Sunarso meningkat Rp103,9 miliar dalam kurun waktu enam tahun. 

Sunarso memiliki sejumlah aset yang terlampir dalam LHKN, di antaranya berupa tanah dan bangunan dengan luas berkisar 48-10.100 meter persegi senilai Rp28,8 miliar (Rp28.874.595.300). Bidang tanah dan bangunan tersebut tersebar di Bogor, Karawang, Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.

Selain itu, Bos BRI juga mengoleksi sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat, dengan total Rp3,3 miliar (Rp3.391.650.000), antara lain:

- Motor Honda (2008): Rp2.500.000.

- Mercedes Benz 2400 (2015): Rp999.400.000.

- Mitsubishi Pajero Sport (2017): Rp473.000.000.

- BMW Minibus (2020): Rp800.000.000.

-  Toyota Alphard 2.5 G AT (2019): Rp1.116.750.000. 


Harta kekayaan Sunarso lain terdiri dari aset bergerak lainnya Rp950.000.000, surat berharga Rp68,9 miliar (Rp68.950.183.801), kas dan setara kas Rp36,6 miliar (Rp36.673.670.437), harta lain Rp27,9 miliar (Rp27.994.924.362), serta utang senilai Rp81.715.675. 

MICHELLE GABRIELA  | NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus