Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bunga Siap Turun

Bank Indonesia menangguhkan pengembalian kredit likuiditas dari bank-bank swasta, juga tingkat diskonto SBI, diturunkan.(eb)

14 April 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LOMBA menyedot rupiah dengan menawarkan bunga deposito yang aduhai sudah mereda. Rupiah di masyarakat tampak makin mantap. Apalagi, memasuki tahun anggaran baru ini pemerintah bakal banyak berbelanja. Jadi, cukup mengagetkan ketika pekan lalu Gubernur Bank Indonesia, Arifin Siregar, mengeluarkan paket kebijaksanaan baru di bidang perbankan. Paket itu menyebutkan bahwa pengembalian kredit likuiditas BI dari bank-bank swasta, yang dijadwalkan dilakukan akhir Juni, ditangguhkan hingga akhir Desember 1984. Sedangkan bagi Bank Pembangunan Daerah, yang pengembaliannya direncanakan akhir September 1984, diundurkan sampai akhir Maret 1985. Lalu suku bunga pinjaman jangka pendek itu, yang semula 15% untuk bank swasta dan 13% untuk Bank Pembangunan Daerah, masing-masing diturunkan jadi 14% dan 12% setahun. Dengan kebijaksanaan itu, Gubernur Arifin tampaknya berharap, bank swasta dan Bank Pembangunan Daerah bisa mengatur secara lebih baik penggunaan sumber dana mereka. Kredit yang telah diberikan pada nasabah pun tak perlu cepat-cepat ditarik. Juga tak perlu berlomba menghimpunkan dana baru, karena dana murah mereka yang berasal dari pinjaman likuiditas BI dikembalikan. Pendeknya kebijaksanaan baru itu "memberi ketenangan sedikit bagi bank-bank swasta," ujar Fuady Mourad, Direktur Panin Bank. Seorang pimpinan Bank Perniagaan Indonesia (BPI) malah menyebut sebagai "angin segar yang bisa menahan naiknya suku bunga deposito." I Nyoman Moena, Ketua Perhimpunan Bank-Bank Nasional Swasta, malah menduga bahwa tingkat suku bunga deposito itu akan turun 0,5% sampai 1%. Hingga kelak, katanya "bunga deposito itu hanya berkisar 19,5%, dan di luar negeri bunga deposito dolar Amerika paling tinggi 12% setahun." Menurut BI, jumlah pinjaman likuiditas termasuk KIK, KMKP, dan kredit kepada PT Krakatau Steel - seluruh perbankan nasional, akhir Februari, tercatat Rp 4.381 miIyar (Lihat: Grafik). Dari jumlah itu, volume pinjaman likuiditas jangka pendek, yang lazim disebut pinjaman gadai ulang (rediscount facility), ditaksir meliputi Rp 2 trilyun lebih - tapi hanya sebagian kecil yang dinikmati bank swasta nasional. Panin Bank, misalnya, hanya memperoleh Rp 6,2 milyar. Bank swasta lain, tampaknya, juga demikian. Pinjaman gadai ulang itu biasanya baru bisa diperoleh bank swasta dan Bank Pembangunan Daerah, sesudah mereka terlebih dulu memberikan kredit jangka pendek kurang dari setahun kepada nasabah mereka. Bunga yang ditawarkan pada nasabah untuk mengimpor barang modal, misalnya, berkisar 18% setahun. Pokoknya, "dana itu digunakan untuk membiayai pengadaan komoditi yang mempunyai siklus uang pendek," ujar Fuady. Dalam paket 5 April itu, Gubernur BI Arifin juga menurunkan tingkat diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang berjangka 90 hari, dari 15% jadi 14,75%. Sebagai pelengkap, tingkat bunga dasar bagi fasilitas diskonto diturunkan juga, dari 17,5% ke 16,5% setahun. Dan, seperti sudah diduga, turunnya bunga diskonto ini merekan secara langsung bunga pinjaman antarbank (call money). Kini bunga untuk pinjaman semalam (overnight) 14%-15%. Padahal, sebelum 5 April, 18%. Turunnya tingkat bunga diskonto ini, menurut dugaan, banyak disebabkan oleh penilaian BI, yang menganggap likuiditas rupiah dimasyarakat makin mantap. Jika keadaan itu terus berlanjut, kata Fuady, "secara bertahap suku bunga kredit modal kerja akan turun."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus