Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -General Manajer PT Sejahtera Karna Menggoreng (PT SKM) Fachrul Fauzi menjelaskan proses menukarkan minyak jelantah dengan koin melalui aplikasi J-lantah yang baru dirilis. Ada dua aplikasi yakni J-lantah bagi untuk User (rumah tangga, restoran, dan lainnya) dan Mitra J-lantah (driver online) dengan jumlah penyetoran minimal 1 liter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Flow-nya misalnya Ibu RT memanggil mitra pakai apps J-lantah, lalu mitra J-lantah datang ke rumah atau lokasi penjemputan yang diajukan,” ujar dia dalam acara soft launching aplikasi J-lantah di Gedung LM System Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah itu, mitra J-lantah mengecek kualitas minyak jelantah, mengukur volumenya, lalu mengonfirmasi minyak jelantah yang dijemputnya menggunakan aplikasi Mitra J-lantah. Setelah itu, Ibu RT akan mendapatkan poin di aplikasi J-lantah-nya yang bisa ditukarkan dengan uang melalui transfer rekening di bank.
Setelah seharian menjemput minyak jelantah dari rumah ke rumah, mitra J-lantah kemudian di sore hari menyetorkan minyak jelantah yang telah dikumpulkannya ke pool terdekat. Petugas akan mengecek kualitas minyak jelantah dan mengukur volumenya, serta mengonfirmasi jumlah minyak jelantah yang telah dicek tersebut di aplikasi pool J-lantah.
“Mitra J-lantah akan mendapatkan poin apps Mitra J-lantah. Tim kantor pusat PT SKM akan menjemput minyak jelantah ke pool-pool J-lantah jika telah mencapai jumlah tertentu, dan kemudian membawanya ke buyer untuk dijual,” tutur Fachrul.
Saat ini, kata Fachrul, PT SKM memiliki 25 pool dan hingga akhir tahun ini ditargetkan bertambah 5 khususnya di Jabodetabek, disetiap kecamatan. “Pool ini non-aplikasi, teman dan saudara kita. Ini orang dekat kita belum dibuka untuk umum, mungkin 1-2 tahun ke depan baru dibuka umum. Tahun depan akan kita tambah lagi 30, kita lihat perkembangannya,” kata dia.
Untuk satu liter minyak jelantah Ibu RT tersebut akan mendapatkan poin sebanyak 3.000 koin atau Rp 3 ribu, Kemudian para diver dibekali dengan 8 jerigen masing-masing berkapasitas 5 liter, dengan mendapatkan bayaran Rp 3 ribu per liter dalam bentuk koin pula.
Jadi jika sehari bisa 40 liter dikali Rp 3 ribu bisa mendapat Rp 120 ribu, kalau bisa sehari 80 liter dia bisa dapat Rp 240 ribu. Jadi sebulan bisa sampai Rp 4-6 juta. “Koin bisa dicairkan selama memenuhi syarat untuk bisa transfer antar bank. Kalau minimal Rp 10 ribu dulu ya harus nunggu dulu, baru bisa dicairkan,” ucap dia.
Direktur PT SKM Heri Susanto menjelaskan dibentuknya aplikasi itu berawal dari sebuah ide untuk memberdayakan sahabat yang mengungkapkan kekhawatirannya hidup di masa pandemi Covid-19. Akhirnya pada Oktober 2021 dari kepedulian terhadap sesama dan pengalaman beberapa teman yang sudah menjalankan bisnis minyak bekas, berdirilah perusahaannya.
“Background kami teman-teman dari Ekonomi UI satu angkatan. Jadi pada saat itu kita khawatir karena sudah mulai banyak yang tidak mendapatkan penghasilan. Beberapa teman yang mulai usaha tidak berjalan dengan baik, dan tabungan mereka juga habis di awal Covid-19,” ujar Heri.
Akhirnya setelah beberapa jenis usaha dilakukan, lalu tercetus ide mengumpulkan minyak jelantah bekas, terutama yang dihasilkan oleh rumah tangga. “Dan itu yang kita Amini sampai akhirnya memiliki pemikiran ubah limbah menjadi berkah melalui minyak jelantah yang secara sadar atau tidak sadar dimiliki oleh rumah tangga di Indonesia,” tutur Heri.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.