Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Carter Menyelamatkan Dolar?

Untuk memperbaiki nilai dolar dan inflasi di AS, Presiden Carter selain memanfaatkan IMF juga memperoleh dana cukup besar dari bank-bank sentral Jerman Barat, Swiss dan Jepang.S

11 November 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SESUDAH lama ditunggu, akhirnya Presiden Carter mengumumkan tindakan yang akan diambilnya untuk memperbaiki nilai dollar dan inflasi di AS. Dalam putusan yang diumumkannya Rabu minggu lalu, nampaknya Carter serius dan benar-benar bertekad untuk membendung serangan terhadap dollar dan inflasi. Nampaknya kini Carter punya peluang dan enerji untuk melakukan serangan frontal di bidang ekonomi, sesudah perhatiannya selama ini terpusat pada usaha muskil untuk membawa Israel dan Mesir bisa peluk-pelukan lewat perundingan di Camp David. Yang nampak kini bukan saja kemauan yang keras dari pemerintah AS, tapi juga tersedianya dana yang cukup besar bagi AS untuk melaksanakan operasinya. Dari bank-bank sentral Jerman Barat, Swiss dan Jepang, AS akan memp oleh pinjaman dana US$ 15 milyar dalam mata uang negara-negara tersebut untuk operasi pembelian dollar dari pasaran, bila nilai dollar merosot terlalu jauh. Fasilitas swap semacam ini sebelumnya berjumlah US$ 7,6 milyar. Di samping itu pemerintah AS akan mengeluarkan obligasi sebesar US$ 10 milyar dalam denominasi mata uang asin. AS juga akan memanfaatkan IMF sebagai tambahan sumber dananya dengan meminjam US$ 3 milyar dari badan moneter internasional ini, di samping juga akan menjual jatah SDR-nya US$ 2 milyar, yang akan merupakan penjualan SDR terbesar sejak sistim ini diperkenalkan 9 tahun lalu. Tambahan dana lainnya akan berasal dari pelelangan emasnya yang jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 1,5 juta troy ons dari 750 ribu troy ons sebulan selama ini. Apakah dengan dana yang cukup besar ini pemerintah AS cukup mampu untuk melawan spekulator masih harus dilihat Tapi yang jelas adalah satu hari sesudah Carter mengumumkan kebijaksanaannya, dollar di pasaran Tokyo naik keras. Nilainya dalam satu hari naik dengan 10 Yen menjadi 188 Yen. Di samping itu harga emas di bursa London turun dari US$ 225 per ons menjadi US$ 220. Pasaran dollar selama ini memang sudah tidak mengandung logika pasaran, dan sudah tidak rasional lagi. Pola tingkah lakunya sudah didominir oleh spekulasi: satu hal yang bisa dimengerti karena selama ini sikap pemerintah AS tidak menentu, Tapi kalau nilai dollar pulih kembali dengan tindakan pemerintah AS yang tegas ini, maka pengaruh yang pertama adalah perbaikan dalam neraca pembayaran AS, dan ini bisa menekan nilai impor, yang bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk menekan inflasi. Di sektor moneter, Bank Sentral Amerika (Federal Reserve sudah memperketat kenaikan peredaran uang dengan menaikkan suku bunga. Ini juga sudah diikuti beberapa bank besar, di antaranya Chase dan Chemical Bank, yang baru-baru ini menaikkan tinggi bunga primernya dengan 0,5%. Kenaikan bunga deposito akan menarik dollar dari peredaran dan berkurangnya jumlah dollar yang beredar ini akan memperbaiki nilainya di pasaran. Tentu saja kebijaksanaan kredit ketat ini akan mengurangi kegiatan ekonomi, tapi dalan jangka panjang, kalau tingkat harga sudah stabil, tingkat investasi akan bertambah, begitu para investor punya kepastian. Di sektor fiskal, Carter berjanji akan memegang teguh disiplin anggaran belanja, di antaranya dengan memperketat jumlah pegawai negeri, yang tahun fiskal ini diharapkannya akan berkurang dengan 20.000 orang. Carter berharap akan mengurangi defisit anggaran belanja dengan US$ 10 milyar menjadi hanya US$ 30 milyar untuk tahun fiskal 1980, yang akan datang. Ke Abu Dhabi Untuk menekan supaya perusahaan di dalam negeri tidak menaikkan harga seenaknya, Carter memperkenalkan "standar harga sukarela". Artinya dia minta industri AS supaya hanya menailkan harga tak lebih dari 0,5% dari kenaikan rata-rata yang terjadi 1976-1977. Ini bukan undang-undang, tapi nampaknya Carter bisa main keras, bila perusahaan berniat membangkang. Carter bilang dia bisa menghapus kwota impor -- yang berarti kran impor dibuka lebih besar, dan biarkan perusahaan dalam negeri bersaing dengan impor. Atau bagi perusahaan yang mempunyai kontrak dengan pemerintah AS, kontraknya bisa dicabut bila tak memenuhi bujukan Carter. Kalau himbauannya kepada perusahaan ada kans untuk berhasil, nampaknya tak demikian halnya dengan himbauannya kepada buruh. Permintaan Carter agar organisasi buruh menahan diri dengan membatasi tuntutan kenaikan gajinya dengan 7% sudah mendapat tentangan keras dari organisasi buruh yang besar, sekalipun Carter menjanjikan "pengembalian pajak" (rebates) untuk buruh bila inflasi ternyata lebih tinggi dari 7%. Bila program anti inflasi ini berhasil maka inflasi di AS diharapkan turun menjadi 6 atau 6,5% setahun, dibandingkan dengan inflasi tahun ini yang diperkirakan mencapai 8%. Namun demikian, September kemarin, indeks harga melonjak lagi dengan 0,9%, sesudah dua bulan sebelumnya hanya naik dengan 0,5 dan 0,6%. Ini menyebabkan tingkat inflasi tahunan di bulan September menjadi 9,6%, tingkat yang masih tinggi untuk standar AS. Kalau dalam negeri usaha Carter bisa berhasil, maka masih ada satu hal yang membayanginya. OPEC nampaknya berusaha keras untuk menaikkan harga minyak mulai tahun depan bila mereka bertemu di Abu Dhabi Desember ini. Konsensus sudah tercapai, bahwa harga minyak akan naik, sekalipun besarnya kenaikan masih merupakan objek spekulasi, di seputar 5%-10%. Bagi OPEC, keadaan dollar rupanya sudah begitu parah, hingga Arab Saudi dan Iran (yang tadinya ngotot untuk mempertahankan harga) kini tak bersemangat untuk bersikap lunak lagi. Bila benar harga minyak akan naik dengan 10%, atau US$ 1,30 per barrel, maka konsumen minyak dunia akan harus mengeluarkan tambahan US$ 20 milyar satu tahunnya. Ini akan memperlemah usaha AS dalam mengatasi masalah dollar dan inflasinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus