SEBELUMNYA sangat sedikit yang tahu bahwa Indonesia punya Seiv Chemolux untk mengecat pesawat. Bahkan, meski memajang sebuah pesawat Merpati sebagai reklame, kehadiran merk cat lokal itu dalam pameran Jambore Aerosport Indonesia -- sampai ditutup Selasa pekan lalu -- tidak menonjol. Padahal, cat buatan PT Sumber Makmur Bahagia itu sudah mengecat 22 pesawat terbang milik Merpati -- menggantikan merk Sikken buatan Belanda. Bahkan Landor, yang merancang logo Garuda dan MNA, sudah menyetujui Seiv Chemolux untuk mengecat logo baru di badan Merpati. Sumber Makmur Bahagia bukan pendatang baru. Sudah lebih dari 10 tahun perusahaan swasta nasional ini bergumul dengan cat. Usahanya dimulai dengan membuat bahan antikarat dan pelarut cat. Lalu memproduksi cat kayu, cat besi, dan cat mobil. Tiba-tiba pasar cat terasa jenuh oleh promosi berbagai merk. Sumber Makmur dipaksa mendiversifikasikan produknya. "Kalau hanya bertempur di pasaran cat itu-itu saja, tidak akan ada habisnya," ujar Direktur Pemasaran Sumber Makmur Bahagia, Franky Hartono, kepada TEMPO. Lalu dicobalah membuat apa yang belum pernah dibikin orang sini: cat untuk pesawat terbang. Komposisi bahan dasarnya, polyurethane, sama seperti yang dipakai untuk membuat cat mobil. Hampir 80% bahan bakunya tersedia di sini. Hanya beberapa bahan kimia, seperti zat pewarna dan katalisator, masih harus diimpor dari Jerman Barat. Dengan peralatan baru buatan Amerika, yang nilainya sekitar Rp 750 juta, kapasitas produksi Sumber Makmur di Desa Jatake, Tangerang, sekarang mendekati optimal. Sekitar 30% dari kapasitas poduksi, 500 ton per bulan, adalah cat yang sudah punya sertifikat laik terbang. Memang tidak semua pabrik cat dapat memproduksi cat khusus itu. Setelah lama berusaha -- berkali-kali mengirimkan contoh dan tak henti-hentinya memperbaiki mutu selama sekitar empat tahun -- baru Maret kemarin Sumber Makmur memperoleh sertifikat dari Direktorat Keselamatan Penerbangan. Seiv Chemolux tidak hanya approved aircraft paint tapi juga dianggap sesuai dengan standar yang ditentukan angkatan udara AS (USAF). Seiv Chemolux juga memenuhi syarat untuk masuk ke AS, karena hasil pengecatannya licin, dan tidak pecah ketika dijatuhkan dari ketinggian tertentu. TNI-AU baru menggunakan Seiv Chemolux untuk merawat pesawatnya. "Uji coba di lapangan menunjukkan bahwa cat buatan dalam negeri tidak kalah mutunya dengan yang kami gunakan sebelumnya," kata sebuah sumber di TNI-AU. Diperkirakan awal tahun depan, setelah melalui beberapa uji coba lagi, Seiv Chemolux akan dipakai TNI-AU. Dari segi harga Seiv Chemolux boleh bersaing dengan cat impor. "Satu berbanding tiga," ujar Franky dari Sumber Makmur, yang menjual satu set Seiv Chemolux trdiri dari satu kaleng cat berisi 0,75 liter sekaleng hardener 0,25 liter, dan sekaleng thinner 1 liter -- seharga Rp 33.000,00. Pasarnya di sini sekarang masih sempit. "Tapi karena eksklusif," ujar Franky, "Seiv Chemolux merupakan kebanggaan kami." Rudy Novrianto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini