Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Timezone membuat program baru pasca-pandemi.
Semua venue Timezone sempat tutup selama 18 bulan.
Permainan di gadget tak bisa menggantikan peran wahana permainan.
WAHANA bermain adalah salah satu jenis bisnis yang kini kembali terangkat setelah vakum akibat pandemi Covid-19. Bukan sekadar pelengkap mal, tempat hiburan berbasis gim ini berhasil menarik perhatian pengunjung dan kian menguntungkan. Di Indonesia, Timezone masuk dalam jajaran pelopor bisnis fasilitas hiburan berorientasi keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah menjamur di Australia, merek wahana rekreasi dalam ruangan ini berekspansi ke berbagai negara sejak 1995. Selain ke Indonesia, jaringan Timezone telah masuk ke India, Vietnam, Filipina, Singapura, dan Selandia Baru. Ada lebih dari 300 lokasi Timezone di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Jalan Terjal Tembus Pasar Game Global
Chief Executive Officer sekaligus Presiden Direktur Timezone Indonesia, Naveen H., menyebutkan wahana permainan merupakan gaya hidup yang perannya tak tergantikan oleh gawai. "Kami melihat permainan portabel di gadget hanya sebagai substitusi," ucapnya.
Dengan sejumlah produk baru, Timezone Indonesia sedang menggenjot tingkat keyakinan konsumen dan menjaring pasar baru. Berikut ini kutipan wawancara Yohanes Paskalis dari Tempo dengan Naveen, pekan lalu.
Bagaimana efek pelonggaran mobilitas terhadap bisnis rekreasi dalam ruangan?
Dengan lokasi Timezone yang 100 persen berada di dalam mal, kami merasakan dampak yang luar biasa ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan pada Maret 2020. Semua venue kami tutup selama 18 bulan sesuai dengan kebijakan mal dan pemerintah.
Namun sekarang bisnis kami sudah bangkit, bahkan tingkat kunjungannya sudah jauh melebihi kondisi sebelum masa pandemi. Hal ini menjadi momentum pembukaan cabang baru dan perluasan venue. Tapi tentu ada kebiasaan pengunjung yang berubah, misalnya kini cenderung berinteraksi secara daring.
Apa yang dilakukan Timezone untuk memulihkan tingkat kunjungan?
Pelanggan terbesar kami adalah keluarga dan anak, baru kemudian remaja dan para pekerja muda. Ketika mal mulai beroperasi, kami membuka venue dan membuat program baru untuk menarik lagi pengunjung Timezone. Kami memiliki kampanye "Reclaim Your Fun" yang ditandai dengan Timezone Reward.
Kampanye ini mendapat penghargaan Gold Award, Marketing Excellence Award, untuk kategori Excellence in Covid-19 Related Campaign yang diadakan oleh Marketing-Interactive, media yang menjadi acuan periklanan dan pemasaran di Asia. Sejak diluncurkan pada akhir 2023, program Reclaim Your Fun sukses mengembalikan tingkat kunjungan pengunjung Timezone di atas perkiraan kami.
Pengunjung Timezone tengah menikmati permainan. ANTARA
Bagaimana bentuk kampenye tersebut?
Melalui Timezone Reward, kami menyiapkan tiga tier kartu untuk pengunjung yang didasari jumlah kumulatif transaksi di TIZO—sistem pembelian dan isi ulang kartu Timezone. Ada tingkatan The Welcome untuk pengunjung baru, lalu Blue Elite sebagai tier kedua yang menawarkan keuntungan setelah pengunjung mencapai total pembelian 500 TIZO. Sedangkan tier terakhir adalah Gold, yaitu tier super-eksklusif yang bisa diperoleh pengunjung setelah mencapai level pembelian 2.000 TIZO (satu TIZO setara dengan Rp 1.000).
Adakah fasilitas Timezone yang berbeda dari sebelumnya?
Soal teknologi, kami selalu berusaha menyajikan game terbaru dan satu-satunya di Indonesia. Salah satu contohnya adalah mesin virtual reality Hologate, yang memberikan sensasi baru untuk game bertema peperangan. Fasilitas ini ada di Timezone Mal Kelapa Gading 3. Kami juga akan menghadirkan Laser Tag Arena di Timezone Summarecon Serpong pada akhir Juni 2023.
Apa tantangan bisnis Timezone saat ini?
Tantangan sekaligus peluang terbesar yang menentukan peta persaingan arena permainan dalam ruangan adalah tingkat kunjungan orang ke mal. Aspek ini yang menjadi pembeda para penyedia fasilitas tersebut. Jumlah pengunjung yang mencari hiburan indoor ke mal saat ini mungkin jauh berbeda dibanding kondisi pada lima atau sepuluh tahun lalu.
Baca juga: Tetap Ramai Saat Ditinggal Mudik
Bagaimana persaingan dengan game di gawai?
Kami sadar hiburan yang dicari konsumen mal bermacam-macam, dari berbelanja, makan, hingga menonton film di bioskop. Tantangan bagi kami adalah membuat Timezone menjadi bagian dari kegiatan mereka di mal. Kami melihat permainan portabel di gadget hanya sebagai substitusi permainan sebenarnya.
Dari pengalaman kami, pengunjung Timezone justru melupakan gadget dan berinteraksi dengan pemain lain lewat mesin-mesin permainan. Jadi, ini soal membangun kepercayaan merek sehingga konsumen mau singgah ke tempat kami.
Ada rencana melakukan ekspansi?
Kami sudah memiliki lebih dari 80 venue yang tersebar di 19 provinsi, terdiri atas Timezone ataupun tempat permainan Play 'N' Learn. Jumlah ini masih akan bertambah pada tahun-tahun ke depan. Dari segi investasi, kami berkomitmen memperluas dan membuka venue baru, serta menambah jenis mesin permainan terbaru. Ada juga perluasan layanan aplikasi Timezone Fun Apps untuk memudahkan layanan transaksi dan informasi bagi konsumen.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo