Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Cerita AHY Menjabat Menteri ATR/BPN: Saya Jatuh Cinta, Walaupun Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkisah tentang jabatannya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

20 Oktober 2024 | 07.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan kementeriannya mengemban tugas mulia dan memberi dampak langsung ke masyarakat. Selama delapan bulan menjabat, AHY bercerita dirinya banyak mendapat testimoni dari masyarakat soal kebahagiaan karena terbantu dengan program Kementerian ATR/BPN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya jatuh cinta dengan ATR/BPN, walaupun hanya delapan bulan saja,” kata AHY saat meresmikan Satuan Tugas Pemberantas Mafia Tanah atau SPARTAN Command Center di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta pada Sabtu, 19 Oktober 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum Partai Demokrat itu menyebut salah satu program kementeriannya yang dirasakan masyarakat ialah dengan kepastian hukum hak atas tanah bagi masyarakat. Dia mengatakan tidak sedikit warga yang menangis bahagia ketika bertemu dengan dirinya 

“Karena cerita-cerita pendek tadi, karena testimoni-testimoni dari hati tadi, itulah mengapa kita harus sering-sering turun ke lapangan. Mengapa sering-sering ketemu masyarakat? Karena setelah itu saya menyapa masyarakat korban-korban mafia tanah itu,” kata AHY.

AHY mengatakan tugas mulia lain dari Kementerian ATR/BPN ialah Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Tanah. Satgas ini terbentuk dari empat pilar yang meliputi Kementerian ATR/BPN, lembaga peradilan, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah (Pemda). AHY mengatakan tugas ini mulia karena ditujukan untuk membantu masyarakat yang terzalimi. Dia mengatakan keseriusan Satgas Anti-Mafia Tanah juga tidak main-main, banyak kasus yang ditangani dengan sigap, cepat, dan tanggap.

Menurut AHY salah satu wujud keseriusan Satgas Anti-Mafia Tanah, yakni menyelesaikan kasus mafia tanah di Bandung 18 Oktober 2024. “Alhamdulillah kemarin dengan niat yang tulus sama-sama kita datang ke Bandung menyelesaikan masalah, khususnya kasus mafia tanah di Dago Elos yang sudah menjadi isu bahkan nasional sejak tahun 2016. Ini membuktikan bahwa Satgas Anti-Mafia Tanah tidak mengenal waktu pagi, siang, malam, awal, tengah, akhir tahun. Baterainya ke-charge terus, tidak boleh ada lowbat-nya,” ujar AHY. 

Kemarin, AHY menyebut kasus di Dago Elos, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat itu dilakukan dengan modus operandi pemalsuan surat dan/atau memasukan keterangan palsu ke dalam suatu Akta Otentik. Lokasi objek bidang tanah yang menjadi persoalan ini merupakan bagian wilayah metropolitan dan salah satu wilayah strategis, sehingga total kerugian yang diselamatkan pada kasus ini sebesar Rp 3,65 triliun.



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus