Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO dan Chairman Crown Group, Iwan Sunito, menggambarkan perjalanan Crown Group selama 26 tahun seperti melangkah ke depan didorong mimpi-mimpi besar. Menurutnya ada kekuatan mimpi yang telah mendorong mereka berada di posisi sekarang. “Ketika kami dikatakan sebagai salah satu perusahaan pengembang swasta terbesar di Australia dengan nilai pengembangan proyek sebesar Rp 50 triliun, seketika kami semua terjaga dari mimpi kami,” katanya dalam keterangan pers pertengahan April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iwan merujuk pada pernyataan Australia Financial Review (AFR). Surat kabar bisnis populer berbasis di Sydney, New South Wales itu sempat mengeluarkan pernyataan memuji Crown Group sebagai salah satu developer swasta terbesar di Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi bukan kali ini saja Iwan dan keluarga besar Crown Group menyadari betapa mimpi-mimpi besar memang telah mengantar mereka ke posisi yang tak pernah diduga. Sebelumnya, Iwan pernah “terjaga' di tahun 2015 sewaktu dinobatkan menjadi Urban Taskforce’s Property Person of The Year. Saat itu dia menjadi pemenang termuda, dan satu-satunya kelahiran Indonesia yang berhasil memenangkan gelar tersebut di Negeri Kangguru. “It’s beyond my wildest dream (Aku tidak pernah membayangkannya)!!!” ungkapnya.
Crown Group memang tumbuh dari dasar, bahkan nilai proyek awalnya di tahun 1996 hanya sebesar Rp 280 miliar. Iwan Sunito mengaku sungguh tak terpikir dan terbayang Crown Group akan bisa bertumbuh secara eksponensial jika membandingkan capaian sekarang dengan kondisi dua dekade sebelumnya.
Menengok kembali ke belakang, Iwan mengungkap pada akhirnya dia menyadari bahwa meskipun dirinya tidak pernah memimpikan berada di posisi saat ini, namun mimpi yang mendorongnya terus berkarya lebih baik dari waktu ke waktu. Hal itu mendorong Crown Group melesat tanpa batas.
Bicara tentang mimpi, Iwan Sunito mengakui hal tersebut berjalan secara evolutif. Saat menghabiskan masa kecilnya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dia sama sekali belum memiliki mimpi apa-apa. Begitu pun ketika masa remajanya dilakoni di Surabaya. “Hanya satu yang saya ketahui, saya suka menggambar. Dan kecintaan saya akan mengambarlah yang menuntun saya menemukan mimpi. Mimpi yang sesuai dengan passion saya. Mimpi untuk membuat bangunan yang lebih baik, lebih cantik, bahkan menjadi tengara baru di area sekitarnya,” katanya
Perjalanan Crown Group yang sempat mendapat predikat salah satu developer swasta terbesar di Australia tentu tidaklah mudah. Menurut Iwan, perlu ada persistensi, konsistensi, dan daya tahan untuk mengatasi hambatan yang ada. Ketahanan itu pun muncul karena Crown Group punya mimpi untuk membuat hal-hal besar dan hebat. “Jadi, setelah 25 tahun berkarya dan melihat perkembangan Crown Group, pada akhirnya, saya meyakini betul kekuatan mimpi,” katanya.
Iwan Sunito sendiri mengaku belajar dari orang-orang hebat tentang arti mimpi. “Jika dulu our founding fathers, Soekarno, Hatta, Soepomo, Tan Malaka, Mohammad Yamin, Ki Hadjar Dewantara, Sutan Sjahrir tidak bermimpi untuk kemerdekaan Indonesia, mungkin kita tidak pernah bisa merdeka hingga detik ini,” katanya.
Hal yang sama, katanya, dia dapatkan ketika berkaca dari para pebisnis besar. “Apabila Harley & Davidson, Guglielmo Marconi, atau Henry Ford tidak mengejar mimpi mereka, kita tidak akan pernah mengenal motor, radio dan mobil,” katanya.
Mimpi Iwan untuk Crown Group saat ini
“Pada hal yang paling dasar, saya selalu bermimpi untuk membuat karya kami berikutnya adalah the next masterpiece. Kemudian, saya juga bermimpi bahwa Crown Group selalu naik level dari waktu ke waktu,” Iwan menjelaskan.
Tentu saja tak pernah ada mimpi yang berjalan mulus. Hal itu pula yang dialami Crown Group. Hantaman krisis Asia 1998, resesi properti negara bagian New South Wales (2004), dan Global Financial Crisis (2008), merupakan ombak besar yang siap menggulung Crown Group pada saat itu. “Saat ini saya bisa tersenyum setiap teringat hantaman krisis tersebut, meskipun pada saat terjadi, yah... panas dingin juga rasanya, ha... ha... ha... Namun pada akhirnya, kami mampu bertahan, dan adalah kekuatan mimpi yang membuat kami bertahan,” kata Iwan.
Berangkat dari apa yang dialaminya serta berkaca dari perjalanan orang-orang besar, Iwan meyakini tak ada mimpi hebat tanpa kerikil. “Akan selalu ada hambatan. Tetapi, percayalah bahwa mimpi kita yang akan membuat kita tetap berjalan maju ke depan. Mimpi kita yang akan membuat kita tetap fokus. Mimpi kita pulalah yang membuat semua yang kita kerjakan menjadi berarti. Please remember, nothing great comes easy. Only your dream will keep you going till you reach you goal (Ingatlah, tidak ada hal besar yang datang dari kemudahan. Hanya mimpimu yang akan akan membantumu bertahan hingga kau mencapai tujuan akhirmu," katanya.
Dengan keberhasilan yang sudah dicapai Crown Group, Iwan mengaku belum berhenti bermimpi besar. “Mimpi saya berikutnya adalah mengembangkan jaringan hotel SKYE Suites yang didirikan pada tahun 2017, dengan menambah 7 lokasi baru.”
Saat ini SKYE Suites berlokasi di Parramata, CBD Sydney, dan Green Square, dan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan Iwan Sunito berharap SKYE Suites akan berada di 10 lokasi. “Bukan saja kota-kota besar di Australia, tidak menutup kemungkinan SKYE Suites akan hadir di kota-kota besar di Indonesia,” ujarnya antusias.
Mimpi besar lainnya adalah dalam waktu dekat meluncurkan platform baru, OneResidence and Resorts. Brand ini akan mengkhususkan diri pada pengembangan resor dan residensial di lokasi yang sama. “Saya tidak pernah bermimpi menjadi yang salah satu yang terbesar. Saya hanya ingin menjadi yang terbaik dari apa yang saya bisa lakukan. Apakah mungkin kita mengejar mimpi kita? Passion kita? Anything is possible! Apakah mudah? Tidak ada yang mudah. Namun saya percaya bahwa usaha tidak akan pernah membohongi hasil. Dan terakhir, satu hal yang perlu diyakini bersama, tidak semua terlahir dengan privilese, namun semua orang berhak untuk memiliki dan menjalani mimpi,” kata Iwan Sunito.
Baca: Pelajaran dari Pandemi bagi Iwan Sunito Kisahkan Cara Bangkit dari Keterpurukan