Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cerita Susi Ajak Warga Pungut Sampah di 110 Titik Tahun Lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan pengalamannya memungut sampah di laut dalam perayaan Hari Kemerdekaan ke-73 pada 2018.

15 Agustus 2019 | 20.26 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat memberikan orasi pada aksi Tolak Penggunaan Plastik Sekali Pakai di Taman Aspirasi, Monas, Jakarta, Ahad, 21 Juli 2019. Menurut Susi menghimbau masyarakat agar tidak menggunakan plastik sekali pakai agar laut Indonesia tidak tercemar oleh sampah plastik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat memberikan orasi pada aksi Tolak Penggunaan Plastik Sekali Pakai di Taman Aspirasi, Monas, Jakarta, Ahad, 21 Juli 2019. Menurut Susi menghimbau masyarakat agar tidak menggunakan plastik sekali pakai agar laut Indonesia tidak tercemar oleh sampah plastik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan pengalamannya memungut sampah di laut dalam perayaan Hari Kemerdekaan ke-73 pada tahun lalu. Bos maskapai perintis tersebut berkisah kala itu ia sedang berada di Bitung, Sulawesi Utara, dan mengajak warga sekitar membersihkan kawasan pesisir pantai. 

"Tahun lalu di Bitung saya ajak (masyarakat) bersihkan sampah di 110 titik," ujar Susi di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra V, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Agustus 2019.

Susi mengenang, saat itu ia dan masyarakat sekitar berhasil memungut 360 ton sampah plastik. Gerakan ini tak ia lakukan solo. Susi bersama komunitasnya, Pandu Laut, menggelar kegiatan seragam yang dinamai "Menghadap Laut". 

Gerakan itu serentak dilakukan di lebih dari 73 lokasi. Sepanjang 2018, Susi dan Pandu Laut mengumpulkan sampah mencapai 366.549,92 kilogram. Sedangkan tahun sebelumnya 28.777,50 kilogram. Bila ditotal, selama 2 tahun, mereka mengumpulkan sampah sampai 395.327,42 kilogram di pesisir pantai. 

Susi mengatakan saat ini Indonesia menjadi kontributor sampah kedua di laut terbesar secara global setelah Cina. Kondisi ini mengancam biota di laut yang semestinya dapat menjadi komoditas unggulan. 

Untuk memeriahkan HUT RI ke-74 kali ini, Susi kembali akan menggelar kegiatan serupa untuk memperingati kemerdekaan. Gerakan tersebut bakal menggandeng sejumlah selebritas, seperti Kaka Slank hingga Tora Sudiro, dan bakal dilaksanakan di lebih-kurang 74 titik. Gerakan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap wilayah konservasi perairan. 

Berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia atau INAPLAS, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Adapun 3,2 juta ton di antaranya adalah limbah plastik dan yang dibuang ke laut. 

Adapun peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Muhammad Reza Cordova, dalam penelitiannya akhir tahun lalu, memaparkan mikro plastik terbanyak ditemukan di permukaan air Sulawesi Selatan dan Teluk Jakarta. Di dua daerah tersebut terdapat 7,5 sampai 10 partikel per meter kubik. Pada sedimen di Aceh, Sulawesi Selatan, dan Biak juga ditemukan lebih dari 100 partikel per kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus