Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum menyatakan akan menutup semua gerai Clarks di Indonesia, PT Anglo Distrindo Antara, distributor tunggal sepatu merek premium asal Inggris tersebut, sempat melancarkan strategi baru guna mengerek kinerja, yaitu membidik konsumen lebih muda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rubby, dari manajemen PT Anglo Distrindo Antara, mengatakan Anglo memperluas target pasar dengan membidik konsumen lebih muda, yakni di kisaran usia 25-45 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami ekspansi ke pasar lebih muda. Coba (membidik pasar di usia) 25-35 tahun,” kata Rubby kepada Bisnis melalui saluran telepon.
Namun kenyataannya, menurut dia, tetap saja pemberi kontribusi terhadap penjualan sepatu Clarks Indonesia adalah konsumen yang berumur di atas 35 tahun.
“Kenyataan agak susah. Yang belanja 35 ke atas. (Kalaupun ada) anak muda (yang membeli karena) ikut sama bapaknya (ke gerai Clarks),” kata Rubby.
Clarks memang masuk kelompok sepatu premium, dengan bahan dari kulit yang dipantau ketat pembuatannya oleh principal yang bermarkas di London. Sepatu tersebut dijual di Indonesia dengan harga Rp 1,8 juta-3,5 juta per pasang.
Anglo berencana menutup semua gerai Clarks pada akhir Maret 2018. Sejak 12 Januari 2018, semua produk mendapat diskon 50-80 persen.